"Hasil otopsi sudah keluar, pendapat saya sedih (meski jenazah istri harus dipotong-potong demi keperluan otopsi). Mudah-mudahan memang itu yang terbaik buat semua," kata Teddy Pardiyana kepada Kompas.com lewat pesan singkat, Selasa (4/2/2020).
"Mudah-mudahan semua puas," sambungnya.
Meski demikian, Tedy menyayangkan ada pihak yang tak menerima meninggalnya Lina Jubaedah. Terlebih lagi, jasad sang istri yang sudah diotopsi.
"Harusnya dari awal juga pada tahu. Rumah sakit enggak sembarangan ngeluarin surat kematian karena dianggap meninggal wajar, kalau enggak wajar ada lebam/KDRT, rumah sakit pasti lapor kepolisian," tuturnya.
Selepas kabar otopsi tersebut, keluarga Lina Jubaedah kembali tertimpa masalah perihal perhiasan almarhumah yang dikabarkan raib.
Merujuk artikel dari Tribun Seleb, perhiasan Lina yang senilai Rp 2 miliar itu hilang entah ke mana.
Tidak diketahui di mana dan siapa yang menyimpan perhiasan berharga Lina itu saat ini.
Kuasa hukum Sule, Dose Hudaya membenarkan kabar perhiasan Lina yang hilang tersebut.