GridPop.ID- Selasa (11/2/2020) artis Lucinta Luna digrebek polisi karena kasus penggunaan obat-obatan terlarang.
Setelah proses penggeledahan di apartemen pribadi milik Lucinta Luna, polisi temukan barang bukti.
Barang bukti tersebut adalah dua jenis obat terlarang yaitu Tramadol dan Riklona yang ditemukan di tas milik pelantun lagu Tanpa Status itu.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyampaikan, dua jenis obat tersebut merupakan obat penenang dan masuk golongan psikotropika.
Apakah itu Tramadol dan Riklona?
Tramadol
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengungkapkan, Tramadol merupakan obat anti-nyeri dan jika disalahgunakan maka akan menimbulkan halusinasi.
Tak hanya itu, Tramadol yang dikonsumsi berlebihan bisa menimbulkan ketergantungan dan memengaruhi aktivitas mental dan perilaku yang cenderung negatif. Hal itu sebagaimana diberitakan Kompas.com (06/09/2016).
Karena adanya efek negatif tersebut, maka obat itu masuk dalam kategori obat-obat tertentu dan hanya digunakan untuk pelayanan kesehatan dan ilmu pengetahuan saja.
Melansir WebMD, Tramadol ada berbagai jenis, yakni Tramadol HCL, Tramadol HCL-Acetaminophen, dan Tramadol HCL ER.
Umumnya obat ini digunakan untuk mengurangi rasa mual pada pasien dan hanya boleh dikonsumsi sehari sekali. Menggunakan obat ini harus dalam pengawasan dokter.
Menggunakan obat ini harus dalam pengawasan dokter.
Riklona
Obat penenang lain yang ditemukan oleh polisi, yakni Riklona.
Pada 2016 lalu, kasus obat penenang yang tergolong psikotripika ini santer terdengar lantaran diberikan kepada anak-anak di daerah Blok M, Jakarta Selatan.
Namun, Riklona yang diberikan kepada anak-anak itu berjenis Riklona Clonazepam.
Adapun Riklona Clonazepam merupakan derivatif dari obat penenang, benzodiazepine.
Secara umum, benzodiazepine adalah obat yang digunakan untuk mengobati kecemasan, tetapi juga efektif dalam mengobati beberapa kondisi lain.
Mekanisme kerja benzodiazepine saat ini masih belum diketahui secara pasti, yang jelas obat ini bekerja dengan cara memengaruhi neurotransmiter di otak.
Salah satu neurotransmiter ini adalah asam gamma-aminobutyric (GABA), sebuah neurotransmiter yang menekan aktivitas saraf.
Tak hanya itu, yang perlu diperhatikan dari konsumsi benzodiazepine yakni efek samping, antara lain: 1. Ketenangan 2. Pusing3. Lemas dan goyang4. Mengantuk 5. Hilang orientasi6. Gangguan tidur7. Bingung8. Lekas marah atau agresif9. Kegembiraan berlebihan atau tidak wajar10. Gangguan memori
Ketergantungan fisik
Diketahui, semua benzodiazepine dapat menyebabkan ketergantungan fisik.
Apabila penggunaannya dihentikan secara tiba-tiba, setelah penggunaan berbulan-bulan, maka akan menimbulkan efek, seperti depresi, merasa tidak percaya diri, kacau, dan insomnia.
Efek lain yang memengaruhi tubuh, yakni kejang, kram otot, muntah, dan bekeringat.(*)