"Lagi di kamar. 'sesak nih, meriang, ke rumah sakit yuk' dia bilang. Cek yuk ke rumah sakit. Itu malam, ya udah dibawa ke rumah sakit. Dirawat," lanjutnya.
Saphira sendiri tak ada riwayat penyakit serius atau menunjukkan keluhan yang mengkhawatirkan.
Tak hanya itu, Ai juga berujar jika sang istri selama ini selalu rutin kontrol ke dokter.
Terlebih Saphira diketahui tengah hamil 6 bulan.
Saphira juga sangat menjaga pola makannya, seperti yang diungkapkan oleh sang suami.
"Jadi enggak ada keluhan sakit yang gimana. Enggak ada. Karena tiap bulan kan rajin kontrol, check up. Makanan dijaga, semua dijaga," ujar Ai.
Ai pun berujar jika setiap orang memiliki jalan meninggal yang berbeda-beda dan tak bisa diprediksi.
"Tapi tiba-tiba ya ajal kan modelnya beda beda. Kadang-kadang orang lagi duduk ya meninggallah. Ya begitulah. Kan kita enggak bisa prediksi," sambungnya.
Jenazah Saphira sendiri dimakamkan di TPU Budi Darma, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Tak kuasa menahan kesedihan karena kehilangan istri dan calon buah hatinya, saat mengazankan jenazah Saphira Indah terlihat Ai tak kuasa menahan air mata.
Hingga dirinya sempat menghentikan kumandang azan sang istri.
Suaranya terdengar bergetar lalu air matanya pun tumpah. Semua pelayat yang menyaksikan peristiwa itu, mencoba menguatkan Rico. (*)