GridPop.ID - Pernikahan menjadi salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu oleh hampir seluruh pasangan.
Oleh karena itu, hampir semua calon pengantin menginginkan acara pernikahannya berlangsung lancar tanpa ada halangan apapun.
Namun, apa jadinya jika sehari menjelang berlangsungnya upacara sakral tersebut justru terjadi kejadian yang diluar dugaan pada calon pengantin itu sendiri?
Hal itu tampaknya terjadi pada pasangan calon pengantin yang berasal dari Medan, Sumatera Utara.
Belum lama ini penemuan jenazah seorang calon pengantin pria tergantung di pohon belimbing sempat kejutkan warga Kecamatan Pancurbatu, Medan.
Jenazah calon pengantin pria di Medan ini ditemukan oleh keluarga tewas tergantung di pohon belimbing sehari menjelang pesta pernikahannya.
Saat jenazahnya ditemukan tergantung di pohon belimbing belakang rumah, calon istri sang pengantin pria sudah terlanjur sebar ratusan undangan.
Ya, momen pernikahan adalah peristiwa penting dalam hidup seseorang yang tak bisa dilupakan begitu saja.
Apalagi pernikahan yang terjadi usai menjalin cinta bertahun-tahun dengan orang terkasih.
Tak ayal, pernikahan pun menjadi salah satu tujuan hidup seseorang yang begitu penting dan tak bisa dilewatkan begitu saja.
Pernikahan pun dianggap sebagai satu-satunya jalan untuk menyatukan cinta kedua sejoli dalam ikatan yang setia.
Namun apa jadinya bila momen sakral yang dinanti-nanti malah berubah jadi petaka di detik-detik terakhir?
Seperti yang belum lama ini terjadi pada seorang calon pengantin pria di Kecamatan Pancurbatu, Deliserdang, Medan.
Sehari sebelum pesta pernikahan, seorang calon pengantin pria ditemukan tewas gantung diri di pohon belakang rumah.
Dilansir Sosok.ID dari Tribun Medan, Kamis (20/2/2020) calon pengantin pria yang tewas bunuh diri ini berinisial UG (36).
UG diketahui adalah warga Desa Namo Rian, Kecamatan Pancurbatu, Deliserdang, Medan.
Calon pengantin pria ini diketahui akan melangsungkan pemberkataan pernikahan keesokkan harinya.
Keluarga dan sang kekasih pun telah menyebarkan ratusan undangan ke kerabat dan sanak keluarga.
Namun sehari sebelum pemberkatan pernikahan, UG justru ditemukan tewas gantung diri di pohon belimbing di ladang warga.
Melansir Tribun Medan dan Tribunnews, Kanitreskrim Polsek Pancurbatu, Iptu Sugaily Hasibuan mengatakan UG ditemukan oleh keluarga pada Rabu (19/2/2020) sekitar pukul 12.15 WIB.
Sebelumnya, korban sempat berkali-kali dihubungi via ponsel oleh keluarga, namun tidak ada jawaban.
"Menurut keterangan saksi yang kami terima. Korban sudah dicari oleh pihak keluarga dari malam sebelumnya.
Setelah dihubungi HP milik korban pun sudah tidak aktif," ujar Iptu Sugaily Hasibuan.
Lantaran tak bisa dihubungi, pihak keluarga pun memutuskan untuk melakukan pencarian terhadap korban.
Awalnya pihak keluarga menemukan sepeda motor milik paman korban terparkir di luar ladang warga.
Namun saat dipanggil, korban tak memberikan jawaban.
Akhirnya, salah satu pihak keluarga memutuskan untuk memasuki ladang dan mencari korban.
Korban akhirnya ditemukan tewas tergantung setelah pihak keluarga korban, Ayu menjerit saat melihatnya.
"Keluarga kemudian memanggil nama korban namun tidak ada jawaban.
Saat pencarian, Ayu (keluarga korban) tiba-tiba menjerit, lantaran menemukan almarhum telah tergantung di pohon belimbing," jelas Iptu Sugaily Hasibuan.
Panik melihat kondisi korban yang tergantung seperti itu, pihak keluarga pun langsung memotong tali yang menggantung tubuhnya.
Saat tubuhnya diturunkan, korban rupanya sudah kaku dan meninggal dunia.
Namun setelah dicek, korban sudah kaku dan meninggal dunia.
Kemudian saksi menghubungi pihak kepolisian Polsek Pancurbatu," papar Iptu Sugaily Hasibuan.
Mengutip Tribun Medan, diduga lantaran masalah pribadi, korban akhirnya memutuskan untuk bunuh diri sehari sebelum pesta pernikahannya.
Berdasarkan hasil penelusuran Tribun Medan, korban sempat menuliskan postingan terakhir di akun Facebook pribadinya.
Dalam postingan tersebut, korban meminta kepada siapapun untuk tidak menyalahkan sang calon istri.
Sebab, hingga menghembuskan napas terakhirnya, korban mengaku selalu menyayangi sang calon istri.
'Jngan pernah kalian menyalahkan dia,karena sampe mati pun aku selalu menyayangi dia (nama calon istrinya)
Kukelengi kam kelengi ndu aku,e me kata kata si rusur ku belasken man bandu (Kusayangi kamu, sayangi juga lah aku, itulah kata-kata yang selalu kamu ucapkan untukku),'' tulis korban seperti yang dikutip Tribun Medan dari status Facebook yang diunggah Selasa (18/2/2020) malam.
Sedangkan sang calon istri pada sempat mengunggah undangan pernikahan mereka di akun facebooknya yang telah disebarkan secara fisik, Selasa (18/2/2020). (*)