GridPop.ID - Baru-baru ini presenter Deddy Corbuzier mengalami hal yang tak mengenakkan.
Ia tengah meradang lantaran konten youtube nya dicuri oleh perusahaan besar tanpa seizinnya.
Seperti yang diungkapkannya, kontennya telah diambil oleh perusahaan Wave Suara.
Konten Deddy Corbuzier itu diunggah kembali oleh Wave Suara dalam bentuk podcast di platform Spotify, Apple Music, dan Anchor tanpa seizin dirinya.
Melansir Kompas.com (27/02), beberapa bulan yang lalu pihak Wave Suara sempat menghubungi manajemen Deddy untuk membeli konten Youtube tersebut.
Namun ternyata Wave Suara mengontak Deddy sebulan setelah mereka mempublikasikan konten tersebut.
"Akan tetapi, mereka mengontak manajemen saya itu setelah mereka nge-publish konten saya. Setelah satu bulan," ucap Deddy.
"Jadi di-publish dulu baru nego. Itu aja sudah salah," tambahnya.
Mengetahui hal itu, Deddy tak habis pikir karena perusahaan besar berani melakukan pencurian konten.
Berbeda dengan individu yang mengambil konten Deddy untuk konsumsi pribadi.
"Tapi kalau company besar kan artinya dia nyari keuntungan dari sini dan yang diambil bukan saya doang," ujar Deddy.
Deddy juga mengakui bahwa dirinya baru menyadari ada pencurian setelah mengamati penurunan views konten-konten YouTube-nya.
"Nah, belakangan penontonnya (views) berkurang, kenapa bisa bekurang? Oh ternyata kepecah. Kepecah ke mana. Oh, ternyata Spotify, ke Apple Music. Siapa yang mecah? Ya perusahaan ini (Wave Suara)," tutur Deddy.
"Kan artinya saya dirugikan dong," imbuhnya.
Mengalami hal ini, banyak kerabat Deddy yang menyarankan agar masalah tersebut dibawa ke ranah hukum agar bisa mendapat ganti rugi.
Namun, Deddy mengaku dirinya tidak mempermasalahkan kerugian materi yang ia alami.
Bapak satu anak ini lebih mencecar pengakuan Wave Suara tentang alasan mencuri konten Deddy tanpa izin.
"Saya nggak masalahkan duitnya, saya nggak masalahkan kontennya. Saya masalahkan adalah kenapa sebuah perusahaan besar melakukan hal itu. Tinggal ngomong kan bisa," jelas Deddy.
Meskipun Wave Suara telah meminta maaf dan sudah menghapus podcast tersebut, Deddy mengatakan bahwa kontennya masih ada yang terpajang dan perusahaan tersebut tak mau menjawab Deddy yang mempertanyakan soal pencurian konten tersebut. (*)