Find Us On Social Media :

Rela Rogoh Gocek Rp 10 Juta dan Menahan Perihnya Operasi Keperawanan, Wanita Ini Menyesal Setelah Tahu Masa Lalu Suaminya Pasca Menikah

By None, Senin, 2 Maret 2020 | 18:00 WIB

Ilustrasi

Baca Juga: 2 Warga Indonesia Positif Terjangkit Virus Corona, Presiden Joko Widodo Ungkap Kronologi Lengkapnya

Di masa lalu, darah di malam pertama menjadi tanda keperawanan seorang wanita. Sehelai kain putih dijadikan alas tidur kedua mempelai.

Jika di pagi hari tak ada bercak, secara adat sang suami berhak mengembalikan mempelai putri pada keluarganya.

Pernikahan batal. Bahkan ada yang menuntut mahar dikembalikan.

Si wanita akan dikucilkan dan menanggung malu selamanya. Sampai akhirnya ada lelaki yang bersedia mengawininya, tapi ia harus dibawa pergi dari komunitas itu.

Ternyata, pemuliaan keperawanan masih dianut sebagian lelaki hingga masa kini. Bahkan mungkin sebagian besar lelaki.

Baca Juga: Dulu Puji Sang Menantu Habis-habisan, Ayah Laudya Cynthia Bella Ungkap Kondisi Rumah Tangga Putrinya dan Engku Emran: Doain Aja deh

Dra. Ieda Purnomo Sigit Sidi, psikolog, memahami bahwa kepercayaan orang yang menjumpai istrinya tidak perawan akan terlukai.

Tapi ia mengingatkan, robeknya selaput dara bukan hanya akibat hubungan seksual. Bisa jadi karena selaputnya terlalu kenyal, lubangnya terlalu besar, atau bahkan jatuh dari sepeda sewaktu kecil.