Find Us On Social Media :

Bak Gayung Bersambut, Wanita Ini Nekat Nikahi Putra Kandung Setelah 12 Tahun Menjanda Lantaran Posesif Jika Jatuh ke Pelukan Wanita Lain, Anaknya pun Menyiakan Aksi Gila sang Ibu

By None, Sabtu, 7 Maret 2020 | 12:00 WIB

Ilustrasi inses.

GridPop.ID - Hubungan inses kembali terjadi antara seorang ibu dan anak kandungnya.

Kali ini, seorang ibu nekat menikahi anak kandungnya sendiri setelah 12 tahun menjadi janda.

Bak gayung bersambut, keinginan sang ibu yang ingin menikah itu disetujui oleh anaknya sendiri.

Baca Juga: Kelewat Halu, Pria Ini Ngaku Mirip Ashraf Sinclair dan Nekat Ingin Nikahi BCL Gantikan Sang Suami, Netizen Geger Hingga Bombardir Komentar Sinis: Pede Tingkat Dewa!

Awal mula adanya hubungan inces antara ibu dan anak ini pun sungguh sepele.

Adalah Betty Mbereko, seorang ibu yang nekat menikahi putranya lantaran melihat anaknya lebih mapan dan merasa posesif.

Betty ditinggal pergi selamanya oleh sang suami sudah sekitar 12 tahun belakangan.

Baca Juga: Kabar Duka, Ibunda Baim Wong Kartini Martaatmadja Meninggal Dunia Usai Berjuang Lawan Sakit yang Dideritanya, Begini Kenangan Terakhir Baim Paula Sebelum Sang Ibu Tiada

Ia pun menjadi janda mati yang hidup kerap kali sendiri membesarkan anak-anaknya yang lain.

Satu di antara anak Betty memiliki kehidupan yang mapan setelah beranjak dewasa.

Atas prestasinya itu, sang ibu tidak rela jika putranya itu jatuh ke pelukan wanita lain selain dirinya.

Betty akhirnya memutuskan menikah dengan anaknya sendiri atas dasar sama-sama suka.

Ibu dinikahi anak sendiri setelah menjanda 12 tahun itu bahkan berniat meresmikan hubungannya melalui pernikahan yang sah.

Setelah suaminya meninggal, Betty merasa mempunyai hak atas putranya tersebut dan bahkan berhak untuk menikah dengan Farai.

Tak disangka, Farai juga mengiyakan aksi gila ibunya dan siap untuk menikah dengan Betty.

Banyak orang yang tidak menyetujui hubungan terlarang ini karena dinilai bertentangan dengan norma dan agama.

Baca Juga: Tak Terima Rumahnya Digedor Tengah Malam Bak Teroris oleh Mertua Christian Hansen Wijaya, Ibunda Chelsea Olivia Meradang: Saya Merasa Terganggu!

Tindakan ganjil mereka ini sebenarnya ikut juga disadari oleh warga setempat dan kepala desa terdekat.

Kepala desa sempat meminta agar keduanya mengurungkan niatnya saja.

Atau pilihan untuk pergi dari desa dan memilih menikah di tempat lain.

 

Saat kepala desa menyodorkan pilihan untuk mengurungkan niatnya itu atau pergi dari desa, keduanya memilih pergi meninggalkan desa dan menikah di tempat lain.

Pada akhirnya, keduanya pun diterima di sebuah tempat yang bisa memaklumi hal tersebut.

'Di sini, anak bisa nikahi ibunya'

Bagi masyarakat umum, kawin dengan saudara kandung merupakan sebuah pantangan, dan bahkan tidak bisa ditoleransi.

Namun, hal itu tidak berlaku bagi Suku Polahi di pedalaman Gorontalo.

Mereka hingga saat ini justru hanya kawin dengan sesama saudara mereka.

"Tidak ada pilihan lain. Kalau di kampung banyak orang, di sini hanya kami. Jadi kawin saja dengan saudara," ujar Mama Tanio.

Mama Tanio adalah perempuan Suku Polahi yang ditemui di Hutan Humohulo.

Baca Juga: Menyayat Hati, Tak Ada Satupun Artis yang Mengantar Bintang Film 3 Zaman Ini ke Pemakaman, Jenazahnya Malah Dibopong oleh Pria Berpakaian Seragam

Tempat itu ada di Pegunungan Boliyohuto, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, mereka ditemui minggu lalu oleh Elitereaders.

Suku Polahi merupakan suku yang masih hidup di pedalaman hutan Gorontalo dengan beberapa kebiasaan yang primitif.

Mereka tidak mengenal agama dan pendidikan, serta cenderung tidak mau hidup bersosialisasi dengan warga lainnya.

Kelainan yang terjadi pada anak hasil inses

Inses memang hal yang tabu hampir di setiap budaya di seluruh dunia, namun rupanya tidak selalu begitu.

Para bangsawan zaman dulu ternyata biasa melakukannya untuk menjaga agar darah kerajaan tetap murni.

Penguasa Mesir khususnya sering menikahi saudara kandung mereka atau bahkan anak mereka sendiri.

Namun, mereka harus membayar mahal kerena mutasi genetik mereka menyebabkan permasalahan yang serius pada keturunan dan variasi genetik baru mulai muncul dalam jangka waktu yang sangat lama seperti dilansir dari Ranker.

1. Rahang bawah lebih panjang

Keluarga bangsawan Habsburg mengatur pernikahan sedarah untuk melindungi kepentingan mereka sendiri.

Sayangnya, genetika mereka menghasilkan anak-anak yang memiliki rahang bawah yang panjang dan menonjol.

Sehingga tidak dapat berbicara dengan benar, tidak bisa mengunyah dan air liur menetes ke mana-mana.

Kasus terburuk ditemukan pada Charles II Spanyol yang juga mengalami cacat kognitif, dia baru belajar bicara usia 4 tahun dan berjalan pada usia 8 tahun.

2. Tengkorak memanjang di bagian belakang

Kebiasaan kerjaan Mesir yang sangat bergantung pada inses menyebabkan tulang tengkorak memanjang di bagian belakang.

Raja Tut misalnya, dia mengalami bentuk tengkorak seperti itu, bibir atas sumbing dan tuang yang hilang pada kakinya dan skoliosis.

Baca Juga: Menyayat Hati, Tak Ada Satupun Artis yang Mengantar Bintang Film 3 Zaman Ini ke Pemakaman, Jenazahnya Malah Dibopong oleh Pria Berpakaian Seragam

3. Jari-jari menyatu

Kondisi jari-jari kaki atau tangan menyatu, membuatnya terlihat seperti berselaput adalah kondisi yang dialami oleh anak hasil inses.

Suku Vadoma di Zimbabwe memiliki jumlah yang tinggi terhadap kondisi ini yaitu jari yang aneh mirip unggas.

4. Hemofilia

Beberapa kerajaan besar Eropa dan Rusia yang melakukan inses melihat keturunan mereka memiliki masalah dengan sulitnya pembekuan darah (hemofilia).

Sehingga luka yang sederhana dapat menyebabkan pendarahan serius yang dapat menyebabkan infeksi dan bahkan kematian.

5. Mikrosefali

Orang yang melakukan pernikahan inses yang meningkatkan kondisi yang disebut dengan microcephaly.

Di mana seorang anak lahir dengan kepala kecil yang sering berarti otak juga tidak berkembang.

Baca Juga: Bongkar Tabiat Masa Lalu Ahmad Dhani, Ari Lasso Puji Keberanian Suami Mulan Jameela yang Nekat Melawan Saat Dipalak 11 Orang: Dhani Itu Luar Biasa Keberaniannya!

6. Bibir sumbing

Akibat inses adalah bibir sumbing yang terjadi di atap mulut tidak terbentuk dengan benar.

Dengan demikian bagian ke saluran sinus juga terbuka yang membuat sulit untuk makan, menelan, bernapas, dan bahkan sulit berbicara.

7. Kaki pekuk

inses menyebabkan anak dengan kondisi kelainan pada kaki yaitu tulang kaki yang cacat, tergelincir di bawah, dan cacat yang kondisinya jauh lebih parah.

8. Albinisme

Orang dengan albinisme cenderung memiliki mata cahaya, kulit pucat, dan rambut putih dekat, bahkan jika berasal dari warisan berkulit gelap.

9. Asimetri berat

Keturunan inses, terutama setelah banyak generasi inses, memiliki kedua sisi wajah yang tidak sama (asimetri).

Mata bisa lebih tinggi atau lebih rendah, telinga mungkin tidak rata, dan mulutnya mungkin miring.

10. Tubuh mini

Anak-anak keturunan inses memiliki masalah dengan ketidaksuburan dan akhirnya mereka melihat adanya penyakit Ellis-van Creveld.

Penyakit ini terkait dengan dwarfisme (cebol), serta stunting dari ekstremitas dan masalah dengan jantung.

Baca Juga: Bikin Geger karena Jual Masker Nyaris 300 Ribu Rupiah Sekotak, Pedagang Makanan Ini Terancam 5 Tahun Masuk Bui

11. Ketidaksuburan

Anak-anak yang dihasilkan dari inses tidak selalu layak, entah janin gagal berkembang, atau anak-anak lahir mati. Dengan cara ini, hubungan inses seringkali tidak subur.

Jika seseorang berhasil memiliki anak melalui inses, infertilitas dapat diteruskan ke keturunan.

12. Skoliosis

Saat inses terjadi mereka mungkin memiliki anak yang memiliki kondisi karena kesamaan gen orang tua, seperti skoliosis jauh lebih mungkin terjadi.

13. Gangguan sistem kekebalan tubuh

Anak yang lahir dari inses cenderung sakit-sakitan.

Meskipun hal ini mungkin terkait dengan malformasi kerangka, otot, atau organ tubuh, faktor utama adalah sistem kekebalan yang salah.

Baca Juga: Bikin Nangis, Artis Kawakan Ini Meninggal Dunia Dalam Senyum, Ribuan Orang Berbondong-bondong Mengantarnya ke Pemakaman

14. Kriptorkismus

Cyptorchidism terjadi ketika salah satu atau kedua testis tidak turun ke dalam skrotum yang bisa menyebabkan infertilitas serta berbagai gangguan reproduksi jika tidak diobati dini.

Cyptorchidism dapat disebabkan oleh duplikasi kromosom dan telah terbukti lebih umum terjadi pada anak-anak dengan hubungan inses.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta-Fakta Ibu Nikahi Anak Kandung di Gorontalo, Didasari Suka Sama Suka dan Rela Diusir dari Desa