GridPop.id - Mendengar kata corona atau Covid 19 menbuat banyak orang bergidik.
Ya, Corona atau Covid 19 membuat aktifitas dunia lumpuh.
Banyak cerita tak mengenakkan dibalik kasus Corona atau Covid 19.
Bahkan, beredar kisah pahit nasib jenazah corona yang tak diterina masyarakat.
Dikabarkan sebelumnya, tak sedikit jenazah positif Covid-19 ditolak warga saat akan dikebumikan.
Tentu, hal tersebut membuat miris.
Tak sedikit publik yang merasa kalau jenazah positif corona tersebut akan menularkan virus terhadap manusia yang masih sehat.
Mengenai kekhawatiran tersebut, apakah benar jika jenazah pasien positif corona masih bisa menularkan virus Covid-19?
Dokter Erlina Burhan menjawab mengenai teka-teki yang membuat publik ngeri tersebut.
"Banyak yang menanyakan ini udah meninggal, dokter kan menerangkannya lewat droplet, ini orang meninggal kan udah enggak batuk, udah enggak bersin (penularan), itu dalam hal itu betul," tukas dr Erlina Burhan, spesialis paru RSUP Persahabatan dikutip dari kanal YouTube 'TvOneNews' (3/4/2020).
"Tapi kita perlu antisipasi, ini kan virus baru, penyakit baru, kita kan tidak tahu," tukas Erlina Burhan.
Erlina Burhan juga menuturkan mengenai paparan virus masih bisa berpotensi menular ke manusia yang hidup.
Ia mengatakan kalau hal serupa juga terjadi saat wabah flu burung melanda Tanah Air.
"Kita belajar dulu dari flu burung, bahwa kalau pun udah meninggal, virus ini ditemukan di cairan tubuh.
"Nah, kita tahu proses pemulasaran jenazah kan membersihkan mayat, termasuk membersihkan cairan-cairannya.
"Kita kan khawatir ini kan nanti menjadi juga sumber penularan," jelas Erilna Burhan.
Bercermin dari wabah flu burung, Erlina Burhan mengatakan SOP untuk pemakaman pasien positif corona sangat penting diterapkan.
"Itulah kenapa dibuat SOP (pemakaman jenazah positif corona) seperti itu," sambungnya.
Dokter spesialis paru itu juga menjelaskan kalau jenazah masih tetap bisa diurus secara keagamaan.
Namun, yang membedakan hanyalah keluarga tidak bisa ikut serta dalam prosesi tersebut.
"Tentu saja kalau bisa bukan modifikasi, bisa diantisipasi proses keagamaan, dimana pasien harus dikafani, itu bisa dilakukan.
"Meski setelah itu diberi plastik, disalatkan setelahnya," jelas dokter spesialis paru.
"Memang sebaiknya keluarga tidak ikut proses pemulasaran jenazah," pungkasnya. (*)