GridPop.ID - Kasus pembunuhan yang dilakukan siswi SMP kepada seorang bocah 6 tahun menjadi pukulan keras yang mengagetkan publik.
Terlebih lagi bagi orang-orang terdekat korban dan tersangka pembunuhan yang tak menyangka kejadian sadis itu terjadi di sekitar tempat tinggal.
Seperti salah seorang tetangga pelaku (NF) yang membongkar seluk beluk keluarga NF termasuk ibu kandungnya yang kini tinggal terpisah.
Warga mengungkap hubungan NF (15), siswa SMP pembunuh anak 5 tahun, APA, dengan ibu tirinya.
Warga yang merupakan tetangga NF di kawasan Sawah Besar juga membahas ibu kandung NF.
Sisi lain keluarga NF pun lagi-lagi terungkap ke publik dari pengakuan tetangganya yang diketahui bernama Dede.
Dede berbicara tentang keluarga NF di salah satu program acara televisi.
Dede mengakui jarak rumahnya dengan pelaku juga korban sangat dekat, bahkan terpisah dinding saja.
Dirinya pun sangat kenal baik dengan keluarga pelaku juga keluarga korban.
"Keluarga pelaku yang saya kenal dia pertama kali tinggl tahun 2000, pelaku kelahiran di Sawah Besar, dan aktivitas pelaku yakni pagi beragkat sekolah, siang pulang, dirinya pun pendiam, dan jarang beraktivitas di luar," ujarnya dalam tayangan YouTube ILC, Rabu (11/3/2020).
Dede juga menilai kejadian pembunuhan tersebut aneh bagi dia, karena tidak ada kecurigaan sama sekali.
Bahkan saat korban dinyatakan sempat hilang, dan warga mencari hingga rumah pelaku.
Saat di rumah pelaku, Dede sempat bertemu dengan NF.
Daat itu gelagatnya saat itu ekspresinya biasa saja, walaupun telah menyembunyikan mayat APA di lemari bajunya.
"Bahkan sempat bertanya, bapak kemana? Bapak kerja katanya, dan tidak ada kecurigaan apapun, karena hubungan antara keluarga korban dan pelaku ini baik, sepengetahuan saya tidak ada keributan," ujarnya.
Sementara itu Dede juga mengungkap hubungan antara ibu kandung dengan ibu tiri pelaku terbilang cukup baik, lantaran ada komunikasi rutin menyangkut soal NF.
"Pernah ada komunikasi antaran ibu tiri pelaku ke ibu kandung pelaku, bilang kalau NF pulang telat kalau dikasih tahu susah, ya kenakalan biasa."
Sementara Dede juga tidak pernah mendengar antara pelaku dengan ibu tirinya saling bertengkar.
"Paling mendengar hanya NF disuruh makan, kakak itu makan sudah disiapin, nggak pernah ada keributanlah."
Dirinya menyimpulkan hubungan antara ibu tiri dengan NF terjalin cukup baik.
Dirinya juga mengakui soal NF yang dikenal pintar, bahkan sang anak sempat disuruhnya belajar menggambar dengan pelaku.
Bahkan sepengetahuan dia, NF juga pernah mengikuti latihan bela diri.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Kak Seto mengungkapkan permintaannya untuk kasus siswi SMP yang membunuh bocah 5 tahun dengan sadis.
Kasus pembunuhan bocah 6 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat oleh NF, siswi SMP tak luput dari perhatian Kak Seto.
Meski apa yang dilakukan siswi SMP ini memang terlampau sadis , namun Kak Seto yakin NF masih dapat berubah.
Pemilik nama lengkap Seto Mulyadi ini juga sempat menyampaikan permintaannya untuk siswi SMP tersebut.
Berbeda dengan permintaan orang tua korban, Kak Seto justru meminta agar NF tidak dipenjara.
Pria yang kerap menangani masalah anak ini mengaku bahwa apa yang dilakukan NF adalah akibat dari lingkungan tempat tinggalnya.
Oleh sebab itu Kak Seto menyarankan agar NF tidak dipenjara melainkan di rehabilitasi.
Permintaannya ini ia sampaikan kepada Kompas TV pada Selasa (10/3/2020).
“Kami apresiasi kepolisian. Tapi diimbau untuk tidak menahan pelaku, melainkan memberikan rehabilitasi,” ucapnya.
Rehabilitasi, menurut Kak Seto, diperlukan agar perilaku NF bisa berubah.
Ia juga menjelaskan, aksi kekerasan oleh anak-anak dipengaruhi lingkungan tempat tinggalnya.
Seperti kurangnya pengawasan orang tua, membiarkan anak menyaksikan kekerasan hingga mencontoh.
“Anak bisa melakukan kekerasan hingga menelan korban jiwa diduga karena kurangnya pengawasan orang tua,” tegasnya.
Sebelumnya, Kartono, ayah APA (5), berharap NF dihukum mati.
"Saya penginnya pelaku dihukum seberat-beratnya, kalau bisa hukuman mati lah," kata Kartono.
Ia pun menuturkan tak menaruh curiga sama sekali pada NF.
Pasalnya, APA sering bermain ke rumah NF untuk bermain dengan adik NF.
"Kalau akrab kan dia (APA) main sama adiknya (NF). Kalau enggak ada, dia enggak ajak main juga gitu, kalau ada ya main. Enggak melihat ada yang aneh, udah main biasa lama juga," tuturnya.
"Saya enggak sangka, anak saya di situ sudah lama bertetangga. Sudah lama. Biasa (APA) main dengan adiknya umur 4 tahun," imbuh dia.
Kartono mengungkapkan sang anak semasa hidupnya suka mengaji dan mengenakan baju muslim lengkap beserta kerudungnya.
"Anak saya ini nurut banget orangnya. Suka ngaji, paling demen pakai baju muslim pakai kerudung. Tapi saya ikhlas," ucapnya.
Meski sudah mengikhlaskan kepergian APA, Kartono masih tak habis pikir dengan kejadian yang menimpanya.
"Saya nggak habis pikir bisa setega itu sampai makan nyawa anak kecil gitu, yang saya pikirin itu anak kecil kok ya sampai begitu," katanya.
(*)