Find Us On Social Media :

Kesaksian Dokter Wanita di Wuhan, Dibungkam karena Sebarkan Informasi Virus Corona: Pikiran Saya Kosong, Saya Dianggap Sudah Merusak Masa Depan Wuhan

By Maria Andriana Oky, Kamis, 12 Maret 2020 | 18:30 WIB

Dokter Ai Fen, direktur departemen darurat Rumah Sakit Wuhan yang buka suara bagaimana dia dibungkam karena menyebarkan informasi mengenai virus corona.

Dia kemudian mendapatkan hasil laboratorium, dengan salah satunya mencantumkan sebuah kalimat yang membuatnya berkeringat dingin, "SARS coronavirus".

Saat itu juga ia melingkari kata SARS dan mengirimkan pada temannya yang juga seorang dokter.

Diberitakan The Guardian, foto tersebut beredar dengan cepat di kalangan tenaga medis, bahkan dibagikan oleh Li Wenliang yang meninggal akibat corona pada 6 Februari lalu.

Namun, aski Ai Fen ini justru ditentang oleh pihak rumah sakit yang menyatakan informasi penyakit itu misterius dan seharusnya tidak disebarluaskan.

Oleh kepala komite inspeksi disiplin, dia mendapat teguran karena dianggap "menyebarkan rumor" dan "merusak stabilitas".

Baca Juga: Pablo Benua Kepergok Lagi Asyik Berkeliaran di Mall saat Jalani Masa Tahanan, Fairuz A Rafiq Ngaku Syok Mendengar Kabar Rivalnya: Mudah-Mudahan Nggak Ada Penyalahgunaan Izin

"Pikiran saya kosong. Dia tidak menegur karena saya tak bekerja keras. Saya dianggap sudah merusak masa depan Wuhan. Saya putus asa," keluhnya.

Setelah itu, setiap staf dilarang untuk saling membagikan gambar maupun pesan yang berisi informasi mengenai virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu.

Ai mengaku tidak bisa berbuat apa-apa lagi pasca mendapat teguran tersebut.

Ia hanya bisa meminta para stafnya untuk mengenakan pakaian pelindung dan masker meski tidak diinstruksikan.

Baca Juga: 180 Tentara Tewas Akibat Corona, Rezim Korea Utara Ngotot Menyangkal Negaranya Sudah Terinfeksi Virus Covid-19 hingga Berikan Hukuman Tembak Mati Kepada Sosok Ini

"Kami menyaksikan lebih banyak lagi pasien datang kemari, di saat radius penyebarannya sudah semakin luas," terang Ai Fen.

Dia mengaku mulai melihat pasien yang tidak punya kaitan dengan Pasar Seafood Huanan, tempat yang diyakini menjadi lokasi asal wabah.

Dia pun berkeyakinan bahwa virus itu bisa dan bahkan sudah memasuki level transmisi antar manusia. Meski begitu, keyakinannya tidak digubris otoritas China.

Baca Juga: Kepergok Pasang Tampang Angkuh, Jennifer Dunn Blak-blakan di Sidang Kasus Pencucian Uang Wawan: Akui Dapat Jatah Mobil Mewah untuk Urusan Kerjaan!

Pada 21 Januari, atau sehari setelah Beijing mengumumkan adanya transmisi lokal, pasien yang dirawat sudah mencapai 1.523 per hari, tiga kali lipat dari biasanya.

"Jika saja saya tahu (wabah ini bakal menyebar), saya akan terus menyebarkannya kepada semua orang meski bakal mendapat peringatan," sesalnya. (*)