Find Us On Social Media :

Gagal Tembak Mati Presiden Soekarno saat Salat Idul Adha, Sniper Andalan Ini Ngaku Pandangannya Kabur Hingga Posisi Target Berpindah-pindah: Tembakannya Jadi Ngawur

By Luvy Yulia Octaviani, Kamis, 19 Maret 2020 | 15:15 WIB

Soekarno saat sedang sholat Idul Adha Kolase via wartakota.com

Kartosoewiryo ditangkap tentara Siliwangi saat bersembunyi di dalam gubuk yang ada di Gunung Rakutak, Jawa Barat,4 Juni 1962.

Vonis mati dijatuhkan kepada Kartosoewiryo.

Soekarno menolak grasi mantan sahabatnya itu, sehingga Kartosoewiryo pun tetap dieksekusi mati.

Baca Juga: Telah Diuji Coba, Obat Flu dari Jepang Ini Ampuh Sembuhkan Pasien yang Positif Virus Corona Lebih Cepat!

Meski begitu, Soekarno bertanya kepada regu tembak pasca eksekusi itu dilakukan.

"Bagaimana sorot matanya? Bagaimana sorot mata Kartosoewiryo?

Bagaimana sorot matanya?" tanya Soekarno.

Mendapatkan pertanyaan itu mereka pun menjadi bingung.

Meski demikian, seorang ajudan spontan menjawabnya.

"Sorot mata Kartosoewiryo tajam. Setajam tatapan harimau pak," jawabnya.

Mendapatkan jawaban seperti itu, Soekarno lantas bernafas lega, dan melempar tubuh ke sandaran kursi,

Tak lama setelah itu, Soekarno pun mendoakan keselamatan arwah Kartosoewiryo.

Baca Juga: Cinta Luna Maya dan Ariel Noah Disebut Tak Akan Tergoyahkan, Sebelum Meninggal Sosok Ini Jadi Saksi Bisu Jalinan Kasih Keduanya: Cintailah Dia Sepenuh Hati

(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Kisah Ketika Bung Karno Ditembak Saat Salat Dari Jarak 7 Meter Tapi Meleset, Penembak: Bayangan Bung Karno Bisa Pindah-pindah Posisi