Find Us On Social Media :

Warga Digempur Wabah Corona, Ahli Psikologi Beberkan Cara Jaga Kesehatan Mental Agar Tetap Waspada Namun Tak Panik

By Luvy Yulia Octaviani, Minggu, 22 Maret 2020 | 18:00 WIB

Ilustrasi corona

"Kalau masyarakat siap, enggak masalah (akses informasi sebanyak mungkin)," ujar Koentjoro.

Jika tidak siap, maka akan terjadi kepanikan.

"Tidak ada batasan, Kalau akses bukan seberapa banyak yang dia konsumsi. Tapi seberapa jauh siap kita menghadapi kenyataan," lanjut dia.

Ketika ada kepanikan setelah menerima beragam informasi, menurut Koentjoro, ada ketidakjelasan informasi yang diterima.

Baca Juga: Baru Saja Nikah, Musisi 42 Tahun Ini Blak-Blakan Bongkar Urusan Ranjang Hingga Ngaku Bisa 11 Kali Puaskan Istri Mudanya Hanya Dalam Semalam, Ternyata Ini Rahasianya!

Melihat perkembangan saat ini, Koentjoro mengatakan, ada kekhawatiran situasi yang berpotensi menimbulkan kepanikan masih akan berlangsung.

"Ini kan masih baru awal dari satu rangkaian yang nanti akan panjang. Sehingga kekhawatiran saya lebih pada paranoid massal sehingga nanti menjadi semacam bisa menjadi agresivitas," kata dia.

Oleh karena itu, masyarakat diingatkan untuk menjaga kewaspadaan dengan memahami soal virus corona, cara penularan, dan bagaimana mencegah agar tak tertular dari virus itu.

Diingatkan pula untuk mengikuti imbauan pemerintah agar selalu menjaga jarak minimal 2 meter ketika berada di ruang publik, dan tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak.

Social distancing dan pembatasan gerak dianggap efektif untuk menekan meluasnya penularan virus corona.

Selain itu, rajin mencuci tangan dan selalu membawa hand sanitizer saat bepergian.

Baca Juga: Blak-blakan Bongkar Aib Masa Lalu, Raffi Ahmad Ngaku Pernah Pacari Semua Artis Wanita di Rumah Produksi Milik Istrinya, Ari Lasso: Indah Masa Mudamu Nak?

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cara Tetap Waspada tetapi Tidak Panik di Tengah Kekhawatiran Wabah Virus Corona