Saat diserang virus Mengutip dari Medium (24/3/2020), saat pertama kali terinfeksi, tubuh akan mengeluarkan pertahanan kekebalan bawaan standarnya sebagaimana menghadapi jenis virus apa pun.
Di sini terjadi pelepasan protein bernama interferon yang mengganggu kemampuan virus untuk bereplikasi di dalam sel-sel tubuh.
Interferon juga merekrut sel-sel kekebalan lain untuk datang dan menyerang virus agar tidak menyebar.
Idealnya, respons awal ini memungkinkan tubuh mendapatkan kendali atas infeksi dengan cepat, meskipun virus memiliki pertahanannya sendiri untuk menumpulkan atau melepaskan diri dari efek interferon.
Respons imun bawaan sebenarnya ditunjukkan dari banyak gejala yang dialami ketika sakit.
Misalnya, ketika terjadi infeksi virus maka akan terjadi demam, ini adalah bentuk respons imun yang menjadi peringatan bagi tubuh bahwa ada sesuatu yang tidak beres terjadi, yakni serangan virus.
Selain itu, gejala yang ditimbulkan ini juga wujud sistem imun bawaan yang tengah berupaya menyingkirkan virus.
Misalnya melalui proses batuk atau diare. "Apa yang biasanya terjadi adalah periode di mana virus terbentuk dengan sendirinya dan tubuh mulai menanggapinya.
Itulah yang kami sebut sebagai gejala ringan," kata Mandeep Mehra, MD, seorang profesor kedokteran di Harvard Medical School.
Menurut pria yang ahli pengobatan kardiovaskular di Brigham and Women's Hospital itu, jika virus berada di saluran pernapasan, pasien terserang batuk.