Find Us On Social Media :

Bak Jilat Ludah Sendiri, Sempat Anggap Remeh Virus Corona Seperti Flu Biasa Hingga Terus Biarkan Penyebarannya Melaju, Kini Donald Trump Kelabakan 2,2 Juta Rakyatnya Diperkirakan Tewas Terinfeksi Covid-19: Itu Ganas

By Luvy Yulia Octaviani, Rabu, 1 April 2020 | 13:20 WIB

Presiden Donald Trump membahas gugus tugas harian Virus Corona di Gedung Putih di Washington, AS, 26 Maret 2020

GridPop.ID - Donald Trump sempat menganggap wabah virus corona meruapakan hal yang sepele.Bagaimana tidak, dirinya menganggap virus corona ini seperti layaknya flu biasa.Donald Trump juga acuh dan tak memperlakukan social distancing seperti yang diterapkan oleh negara-negara lain untuk mengurangi penyebarannya.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Ardi Bakrie Murka dengan Jessica Iskandar Lantaran Liburannya dengan Nia Ramadhani dan Keluarga Diganggu: Bini Gue Lu Suruh Kerja Mulu Jess!Namun, Presdien AS ini ternyata telah menjilat ludahnya sendiri.Trump mengatakan pada Selasa (31/3/2020) bahwa risiko dari virus corona alias Covid-19 secara tegas lebih buruk daripada flu biasa. Padahal, pada konferensi pers berita harian virus corona sebelumnya di Gedung Putih, Trump yang melansir ucapan "banyak orang" mengatakan bahwa negara harus membiarkan laju virus corona, seperti layaknya flu musiman. "Biarlah, jangan lakukan apa pun, anggap itu (virus corona) sebagai flu," kata orang-orang itu menurut Trump.

Baca Juga: Kabar Baik, Presiden Jokowi Umukan Pembebasan Serta Diskon Tarif Listrik Selama 3 Bulan Atas Dampak Pandemi Virus Corona, Begini Tanggapan PLN

Namun, kini Trump mengatakan, "Itu bukan flu. Itu (virus corona) ganas."Pernyataan Trump jelas kontras dengan banyak hal baru-baru ini ketika dia membuat argumen sendiri terkait wabah virus corona. Pasalnya, sebelumnya dia kerap membandingkan virus corona dengan penyebaran flu tahunan.

Baca Juga: Nikah Muda di Usia 21 Tahun, Janda Cantik Ini Alami KDRT hingga Trauma Tak Bisa Rasakan Kenikmatan Hubungan Intim: Aku Melayani Iya.. Trump juga tampaknya mempertanyakan kebutuhan atau perlunya penutupan akses perekonomian melalui social distancing dan larangan wisata. Pada 9 Maret lalu, misalnya, Trump mencatat 10.000 orang Amerika tewas karena flu biasa setiap tahunnya. Dalam kicauannya di Twitter dia menulis, "Tidak ada yang ditutup. Hidup dan perekonomian terus berjalan," ujarnya.Dia juga pernah berargumen dalam wawancaranya bersama Fox News pada pekan lalu.

Baca Juga: Alih-alih Luluh Dimintai Pinjaman Uang hingga Rumahnya Didatangi Banyak Orang Untuk Minta Pekerjaan, Rachel Vennya Geram: Kalau Berkali-Kali Aku Pasti Bawa Ke Kantor Polisi

"Kami tidak pernah menutup negara karena flu," ujar Trump yang merujuk pada angka kematian rata-rata per tahun karena flu sebanyak 36.000 orang. Namun, kini semua itu berbeda. Perkataan yang Trump ucapkan sekarang adalah kebalikan dari yang sebelumnya dia lontarkan di hadapan publik terkait wabah virus corona. Pada Selasa (31/3/2020), Trump mengatakan, tanpa jarak sosial, proyeksi kematian akibat Covid-19 di AS bisa mencapai 2,2 juta orang.

Baca Juga: Cemburu Lihat Perlakuan Berbeda Betrand Peto Antara Dirinya dan Sang Adik Thania, Thalia Putri Onsu Merajuk hingga Tolak Tawaran Sarwendah"Jika kita tidak melakukan apa-apa, jika terus melanjutkan kehidupan ini, Anda akan melihat orang-orang mati di dalam pesawat terbang, di lobi hotel, Anda akan lihat banyak orang mati di mana-mana," ujarnya. Wabah virus corona sejauh ini telah menewaskan 865 orang di AS dalam waktu 24 jam sampai Selasa (31/3/2020) malam, berdasarkan laporan resmi Universitas Johns Hopkins. Angka kematian dalam waktu 24 jam itu menjadikan total kematian di AS sebanyak 3.008 jiwa. Sebanyak 188.172 kasus infeksi juga dikonfirmasi positif di AS. Ini merupakan angka infeksi tertinggi di dunia, melebihi China, Italia, dan Spanyol.

Baca Juga: Tajir Melintir Miliki Barang Harga Selangit, Lilin Rp 2 juta Rupiah Milik Nagita Slavina Jadi Sorotan, Raffi Ahmad Malah Kabur Saat Ditanya Komentar Ini, Abrar: Kok Cabut Bos?(*)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jilat Ludahnya Sendiri, Trump: Virus Corona Bukan Flu Biasa"