Find Us On Social Media :

Miris, Dikucilkan dan Diteror Masyarakat karena Positif Corona, Keluarga Pasien Naik Pitam hingga Beri Ancaman: Kamu Larang Saya Keluar, Saya Bakar Sekalian Rumah Ini!

By Septiana Risti Hapsari, Jumat, 3 April 2020 | 13:30 WIB

Ilustrasi corona virus.

GridPop.ID - Wabah virus corona saat ini memang sedang merebak di Indonesia.

Sudah banyak daerah yang terjangkit virus Covid-19 ini.

Hal ini tentunya membuat masyarakat menjadi ketakutan atau "parno".

Ketakutan inilah yang membuat masyarakat menjadi memberikan stigma negatif terhadap pasien yang sudah positif terjangkit.

Baca Juga: Rela Sewa Pesawat Pribadi Demi Bisa Liburan ke Pantai di Tengah Wabah, 28 Mahasiswa Ini Dinyatakan Positif Terjangkit Virus Corona, Terungkap Kisah Mengejutkan Dibaliknya

Keluarga pasien positif corona di Bandar Lampung melampiaskan emosi lantaran mendapat stigma dari orang-orang sekitarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana mengemukakan, istri pasien positif corona bahkan mengancam akan membakar rumahnya sediri.

Baca Juga: Sunggah Tragis, Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Jenazah Positif Corona Ini Gagal Dimakamkan Meski Liang Lahat Sudah Digali 2 Kali Berturut-turut di Tempat Berbeda Karena Ditolak Warga Sekitar

"Katanya, kenapa kamu orang larang saya keluar, nanti saya bakar sekalian rumah ini," ucap Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana, menirukan istri pasien positif corona.

Sang istri pasien positif mengancam demikian lantaran ia dikucilkan dan dilarang keluar, meski untuk membeli kebutuhan mendesak.

Reihana menambahkan, keluarga pasien positif juga disudutkan dan diteror.

"Kejadian, istri salah satu pasien positif, mungkin ada tetangga yang tahu suaminya positif, lalu keluarganya diteror," kata dia.

Baca Juga: Bak Ketiban Karma Instan Usai Nekat Mudik di Tengah Wabah Corona, Pria Ini Malah Pergoki Istrinya Selingkuh dengan Kades di Kampung Halaman, Ceritanya Bikin Geleng-geleng Kepala

Kemarahan sang istri memuncak dan ia pun mengancam membakar rumahnya sendiri.

"Itu peristiwa yang benar-benar terjadi di lapangan," kata Reihana.

Reihana menuturkan, Dinas Kesehatan sangat berhati-hari perihal identitas pasien, terlebih pasien positif corona.

Sebab, masyarakat masih belum sepenuhnya memberi dukungan pada keluarga pasien.

Baca Juga: 300 Calon Perwira Polisi Dinyatakan Positif Rapid Test Virus Corona, Polri Langsung Karantina Massal, Terungkap Kronologi dan Fakta Mengejutkan Dibaliknya

Data pasien positif pun tidak akan diungkap secara gamblang.

"Jadi kami berhati-hati mengeluarkan data by name by adress, bukan karena kami mau meng-keep nama pasien tersebut. Covid-19 bukan aib, masih bisa disembuhkan." kata dia.

Reihana mengatakan, stigma tidak hanya diterima keluarga korban namun juga korban meninggal korban Covid-19.

Penolakan pemakaman terjadi di beberapa daerah. Di Lampung pun, kata Reihana, pemakaman jenazah pasien positif corona sempat ditolak dua kali.

Baca Juga: Berdalih Jebakan April Mop, Idol Kpop Ini Terancam Dihukum Usai Bohongi Publik Mengaku Positif Corona: Hukuman Akan Dilakukan!

Akibat penolakan itu, jenazah akhirnya dikuburkan dua hari setelah ia meninggal dunia di lahan milik pemprov Lampung.

Ia menegaskan, pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 sudah dilakukan sesuai prosedur sehingga masyarakat sebetulnya tidak perlu khawatir. (*)

Baca Juga: Kabar Gembira Kembali Berhembus, Karena Keuntungan yang Dimiliki Indonesia Ini, Pemerintah Umumkan Perkiraan Bulan April Wabah Virus Corona Akan Berakhir!

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluarga Pasien Corona: Kenapa Kamu Larang Saya Keluar, Nanti Saya Bakar Sekalian Rumah Ini"