"Kami menikah sudah hampir lima bulan, saya duda anak satu sedangkan istri janda anak tiga. Dua bulan pertama, rumah tangga kami harmonis. Baru tiga bulan terakhir ini mulai sering terjadi keributan, karena istri suka teleponan dengan mantannya," ujar tersangka.
Terlalu sering sang istri berteleponan dengan mantannya, membuat tersangka kesal atas tindakan yang dilakukannya.
Terlebih, ungkapan sang istri yang menganggapnya tidak berguna.
Namun, hal itu selalu dikesampingkannya dan ia juga selalu meminta maaf ketika selesai terjadi keributan.
Puncaknya, ia tidak dapat menahan amarahnya lantaran adik sepupu sang istri menyuruh agar menikah dengan mantan pacar dan meninggalkan tersangka.
"Kata adik sepupunya, menikah saja dengan mantan pacar yang sering diajak telepon. Ketimbang mengandalkan saya, lebih baik ditinggalkan saja. Ketika itu, saya masih meredam amarah saya. Ketika di kamar itulah, terjadi keributan," katanya.
Saat di dalam kamar, terjadi keributan antara tersangka dan istrinya.
Terlebih, sang istri ingin berpisah dengan dirinya.
Ketika itulah, ia naik pitam dan keluar kamar.
Tersangka langsung menuju ke dapur dan mengambil pisau.
Pisau yang diambilnya diberikan kepada sang istri dan menyuruh sang istri menusuknya.