Find Us On Social Media :

Hatinya Teriris saat Tahu Jenazah Perawat Positif Corona Ditolak Dimakamkan di Ungaran, Ganjar Pranowo Mohon Maaf dengan Mata Berkaca-kaca: Seharusnya Kita Hormati Jasanya Sebagai Pahlawan Kemanusiaan

By Septiana Risti Hapsari, Sabtu, 11 April 2020 | 21:00 WIB

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Perawat adalah pahlawan kemanusiaan

Sejatinya seorang perawat merupakan pahlawan kemanusian yang rela berkorban dan harus dihormati jasa perjuangannya.

"Jangan ada lagi penolakan jenazah, apalagi seorang perawat yang seharusnya kita hormati atas jasanya sebagai pahlawan kemanusiaan. Dia adalah seorang pejuang karena berani mengambil risiko besar dengan merawat pasien Covid-19," katanya.

Untuk itu, orang nomor satu di Jawa Tengah itu pun mengetuk hati seluruh warga masyarakat untuk lebih membangkitkan rasa kemanusiaan.

"Saya ingin kembali mengajak bapak ibu untuk ngrogoh roso kamanungsan (membangkitkan rasa kemanusiaan) yg kita miliki," ujarnya.

Baca Juga: Bak Disambar Petir Di Siang Bolong, 159 Pegawainya Berderai Air Mata Harus Rela Angkat Koper di PHK Imbas dari Corona

Selain itu, Ganjar menegaskan bahwa pengurusan jenazah pasien Covid-19 sudah dilakukan sesuai prosedur penanganan yang aman baik dari segi agama maupun medis.

Mulai dari penyucian secara syar'i kemudian dibungkus kantong plastik yang tidak tembus air hingga dimasukkan peti.

Seperti yang sudah ditegaskan para ahli kesehatan, lanjut Ganjar ketika jenazah itu dikubur, secara otomatis virusnya akan mati karena inangnya juga mati.

"Saya tegaskan sekali lagi kalau jenazah itu sudah dikubur virusnya ikut mati di dalam tanah. Tidak bisa keluar kemudian menjangkiti warga," tegasnya.

Baca Juga: Terpaksa Makan Tikus Panggang Karena Tak Terima Gaji, TKI Ilegal Indonesia di Malaysia Ini Alami Nasib Nahas, Harus Bertahan Tanpa Bantuan di Tengah Kebijakan Lockdown Virus Corona