GridPop.ID - Sampai saat ini seluruh dunia masih dibuat kalang kabut dengan adanya wabah global virus corona.
Virus yang berasal dari Wuhan, China ini memiliki kemampuan menyebar dengan sangat cepat.
Berbagai bentuk penularan pun diminimalkan dengan berbagai cara.
Salah satunya adalah menjaga jarak alias physical distancing dan menjaga kebersihan.
Sayangnya, dua cara itu saja tak cukup, masih butuh metode lain mencegah penularan corona.
Salah satunya yang terjadi pada dua keluarga ini.
Terjadi lagi tragedi dua buah keluarga yang terinfeksi corona karena penularannya yang tak disangka-sangka.
Kejadian dua buah keluarga yang terinfeksi corona ini bisa menjadi pelajaran bagi banyak pihak.
Penularan 2 keluarga terjadi saat mereka sedang makan di sebuah restoran, lalu berakhir menyedihkan karena dinyatakan positif Covid-19.
Saat ini, keluarga tersebut telah mendapatkan penanganan yang tepat dari pihak medis.
Semua dipicu karena adanya mekanisme penyebaran droplet dari aliran udara.
Hal yang pertama kali digiatkan untuk memutus rantai penyebaran virus Corona adalah social distancing yang kemudian kini berubah menjadi physical distancing.
Lewat seruan ini semua orang diminta untuk saling menjaga jarak satu sama lain.
Apalagi ketika sedang berada di tempat umum.
Tetapi, kasus tetap ada dan terjadi.
Menimpa dua keluarga yang saat itu sedang makan di sebuah restoran.
Semua disebabkan ada seseorang yang positif Corona berada di restoran yang sama.
2 keluarga pun terinfeksi virus Corona, padahal sudah sama-sama menjaga jarak.
Sebuah studi dilakukan terhadap 10 kasus virus Corona dari tiga keluarga yang makan di restoran yang sama di China selatan.
Hasil menunjukkan bahwa pendingin udara bisa membantu transmisi tetesan di antara pengunjung maupun karyawan.
"Aliran udara yang kuat dari AC bisa merambatkan droplet," tulis penelitian yang didasarkan pada kasus infeksi di kota Guangzhou, China pada akhir Januari, seperti dikutip dari SCMP via Intisari.
Dilansir TribunJatim.com dari South China Morning Post, penelitian yang yang dipimpin oleh Jianyun Lu dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Guangzhou.
Dikatakan bahwa ia menyarankan restoran harus menambah ruang di antara meja dan meningkatkan ventilasi untuk mengurangi risiko infeksi.
Penelitian ini terungkap dalam artikel yang dirilis untuk Emerging Infectious Diseases edisi Juli, jurnal akses terbuka yang diterbitkan oleh Centers for Disease Control and Prevention of Amerika Serikat.
Pasien pertama dari 10 kasus yang diteliti di Guangzhou pada 23 Januari tersebut kembali dari Wuhan, yang merupakan tempat pertama kali virus Corona dilaporkan pada bulan Desember lalu.
Orang itu makan siang dengan tiga anggota keluarga pada hari berikutnya di restoran tanpa jendela dengan AC di setiap lantai.
Laporan ini menambahkan bahwa dua keluarga lain duduk di meja sebelah, dengan jarak antara satu meter dan waktu makan sekitar satu jam.
Pasien pertama mengalami demam dan batuk pada hari itu dan pergi ke rumah sakit.
Dalam dua minggu, empat anggota keluarga mereka, tiga anggota keluarga kedua dan dua keluarga ketiga ikut menderita Covid-19.
Mekanisme Penyebaran Droplet Lewat AC
Setelah penyelidikan terperinci, ditemukan bahwa satu-satunya sumber pajanan yang diketahui untuk keluarga kedua dan ketiga adalah pasien pertama di restoran tersebut.
"Dari pemeriksaan kami terhadap rute potensial penularan, kami menyimpulkan bahwa penyebab paling mungkin dari wabah ini adalah penularan droplet," kata laporan itu.
“Kami menyimpulkan bahwa dalam wabah ini, transmisi tetesan didorong oleh ventilasi ber-AC. Faktor kunci untuk infeksi adalah arah aliran udara,” lanjut penelitian tersebut.
Dikatakan 73 pelanggan lain yang makan di lantai yang sama diidentifikasi memiliki kontak dekat dengan pasien pertama, tetapi tidak menunjukkan gejala Covid-19 selama 14 hari karantina.
Kasus yang sama dialami keluarga adalah saat mereka mengadakan makan malam bersama di rumah.
Siapa sangka, keluarga tersebut anggotanya juga terinfeksi virus Corona.
Bagaimana bisa terjadi?
Dilansir dari Kompas.com (grup TribunJatim.com), seorang wanita dikabarkan meninggal akibat virus Corona.
Kedua anaknya yang ternyata mengidap penyakit yang sama juga tewas.
Grace Fusco (73) meninggal pada Rabu, kedua anaknya pun tewas.
Mereka tewas karena virus Corona.
Dikutip dari The New York Times via Kompas.com, empat anak lain dari Fusco juga diidentifikasi mengidap virus Corona dan sedang dalam perawatan.
Tiga dari empat anak itu mengalami masa kritis.
Berawal dari Makan Malam Keluarga
Keluarga itu terinfeksi setelah makan malam bersama pada bulan ini.
Anak perempuan Fusco, Rita (55) meninggal pada Jumat.
Tak lama setelahnya, keluarga Fusco mengetahui kematiannya itu disebabkan virus Corona.
Anak laki-laki Fusco dikabarkan meninggal sehari sebelum Grace Fusco wafat.
Grace Fusco bahkan tidak tahu kalau kematian putranya itu disebabkan karena virus Corona.
Sebanyak 20 anggota keluarga Fusco dikarantina di rumah mereka dan melangsungkan duka cita secara terpisah.
Dikutip dari CNN, Di New Jersey, AS, angka kematian akibat virus Corona dikabarkan sebanyak 5 orang.
Angka infeksi di AS sendiri meningkat dari hari ke hari.
Hal ini mendesak Otoritas Kesehatan AS dan pemimpin politiknya untuk melakukan tindakan lebih dalam menghadapi sistem yang sudah kewalahan.
Direktur Pusat Penelitian dan kebijakan Penyakit Infeksi Universitas Minnesota, Dr. Michael Osterholm mengatakan bahwa kemungkinan virus Corona akan bertahan sepanjang tahun atau bahkan dua tahun lebih.
Dua faktor kemungkinan besar yang mendorong naik wabah ini adalah pertama, orang dengan gejala yang tidak diketahui akan mudah menularkan virus.
Kedua, tes virus kepada warga di AS masih menjadi masalah. Pakar menegaskan kepada setiap orang di AS, bahkan kepada mereka yang merasa tidak sakit, untuk berjarak dua meter satu sama lain dan menghindari pertemuan besar.
(*)