Guru besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, dr. Ari Fahrial Syam, menyebut banyak orang keliru menginterpretasikan maksud dari ‘berbuka dengan yang manis’.
“Berbuka dengan yang manis tapi jangan berlebihan, apalagi kalau manisnya berasal dari gula,” kata dr. Ari, dikutip dari dokter sehat, Rabu (25/8/2010).
Mengonsumsi makanan atau minuman manis memang baik dilakukan pada saat buka puasa, agar dapat segera memulihkan energi setelah seharian berpuasa.
Namun, kita perlu memilih asupan makanan dan minuman yang baik untuk tubuh.
Dr Ari mengatakan bahwa kandungan karbohidrat yang ada di dalam makanan dan minuman manis seperti teh manis, kolak bersantan, dan sebagainya bersifat sederhana.
Artinya, makanan dan minuman manis tersebut sangat mudah dipecah dan dicerna menjadi gula darah. Sehingga apabila gula dikonsumsi secara berlebih, maka gula darah akan melonjak dalam tubuh dan membuat orang mudah mengantuk, lemas dan menimbun lemak.