Sumber New York Post menjelaskan mengenai rencana AS itu, tetapi dia belum bisa memastikan seberapa seberapa besar kebenaran laporan, yang mengklaim Kim dalam kondisi buruk setelah operasi kardiovaskular.
Rencana tersebut mencakup kemungkinan terjadinya krisis kemanusiaan berskala besar di dalam negara tertutup itu, seperti bencana kelaparan, menurut laporan itu.
Seorang pejabat yang enggan namanya disebut, menggambarkan sebuah prakiraan yang akan terjadi di Korea Utara.
Kondisi buruk akan terjadi, yakni jutaan orang menghadapi kelaparan dan eksodus massal pengungsi Korea Utara ke China.
Sumber intelijen mengatakan kepada Fox News bahwa bagian dari rencana akan mengandalkan negara tetangga China untuk melangkah masuk dan membantu mengelola situasi di Korea Utara.
Karena logistik AS akan mendapat penolakan dalam memberikan bantuan kemanusiaan.
Meskipun Korea Utara tidak membuat jelas siapa yang berpotensi akan menggantikan Kim, beberapa ahli percaya adiknya, Kim yo Jong, akan melangkah sebagai pemimpin berikutnya, menurut media Inggris, The Sun.
Kim yo Jong yang berusia 31 tahun adalah satu-satunya figur terpenting dalam rezim Korea Utara setelah Kim Jong-un.
Kim yo Jong dipandang sebagai kunci untuk menjaga Dinasti Kim berkuasa di Korea Utara.
Kandidat yang kurang kuat adalah kakak mereka, Kim Jong-Chul.