GridPop.ID - Sampai saat ini, seluruh dunia masih berusaha untuk menghentikan pandemi global virus corona.
Para peneliti dan ahli kesehatan pun berlomba-lomba menemukan vaksin untuk virus Covid-19 ini.
Dilansir dari Kompas.com, Ahli Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, Hasbullah Thabrany mengatakan, pola penularan virus corona kemungkinan bisa berubah.
Menurut Hasbullah, masyarakat tidak boleh meremehkan wabah Covid-19 ini dan harus selalu waspada.
"Kita tidak bisa menjamin pola penularan terus begini, manusia ke manusia. Sebab virus selalua beradaptasi dengan lingkungan dengan cepat," ujar Hasbullah ketika dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (24/4/2020).
"Sehingga jangan lalu meng-understimate seolah virus ini tidak terlalu berbahaya di negara tropis," kata dia.
Hasbullah pun meminta masyarakat untuk selalu siap dan waspada terhadap persebaran Covid-19.
Masyarakat harus berpikir bahwa virus ini berbahaya dan kemungkinan besar bisa kembali menyebabkan penularan setelah banyak kasus sembuh.
"Asumsikan virus ini sangat berbahya dan mungkin akan kembali. Kita harus selalu siap dan waspada. Suatu saat ini akan bisa jadi endemik (penyakit yang terus-menerus ada di suatu daerah) seperti demam berdarah," ujar dia.
Selain itu, sebelum ada obat dan vaksin ditemukan untuk Covid-19, satu-satunya yang bisa dilakukan masyarakat adalah menjaga daya tahan tubuh.
Terlebih, untuk warga lansia atau individu dengan penyakit bawaan tertentu.
"Untuk masyarakat yang masih muda relatif aman, tetapi bagi yang sudah tua jangan keluar kecuali dalam kondisi sendirian dan jaga jarak yang jauh sebab risiko besar untuk tertular, " tambah Hasbullah.
Sementara itu, data terbaru yang dirilis pemerintah mengungkapkan bahwa masih ada penularan virus corona yang menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah.
Berdasarkan data hingga Jumat (24/4/2020) pukul 12.00 WIB, ada penambahan 436 pasien Covid-19 di Indonesia.
Dengan demikian, hingga saat ini jumlah totalnya ada 8.211 kasus Covid-19 di Tanah Air, sejak kasus ini pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
Hal ini diungkapkan juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Jumat sore.
Berdasarkan data dan periode yang sama, diketahui ada penambahan 42 pasien yang kini dinyatakan negatif virus corona setelah menjalani dua kali pemeriksaan.
Penambahan itu menyebabkan total pasien sembuh ada 1.002 orang.
Akan tetapi, pemerintah mengungkapkan kabar duka dengan masih adanya penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Ada penambahan 42 pasien yang meninggal dunia setelah dinyatakan positif virus corona.
Dengan demikian, total ada 689 pasien Covid-19 yang tutup usia di Tanah Air.
(*)