Find Us On Social Media :

40 Tahun Dirahasiakan, Terungkap Kondektur Ini Darah Daging Presiden Soekarno yang Dapat Mandat Dititipi Bangsa dan Negara oleh Sang Proklamator

By Septiana Risti Hapsari, Minggu, 26 April 2020 | 15:40 WIB

Gempar Soekarno Putra

Pada usia belasan, ia juga pernah menjadi kondektur bemo. Tapi sekolahnya tidak pernah berhenti, hingga tamat dari SMA Negeri 1 pada 1977 dengan prestasi lima besar.

Beberapa bulan setelah tamat sekolah, Gempar merantau ke Jakarta dan tinggal dengan keluarga pihak ibunya.

Namun ia maklum, jika perlakuan keluarga-keluarga itu juga tidak ramah kepadanya.

Ia sering diperlakukan kasar sehingga harus terusir dan berpindah-pindah rumah. Bahkan pernah ikut di rumah seorang pedagang buah di daerah Gandaria, Jakarta Selatan.

Hidup Gempar baru benar-benar mapan setelah bekerja sebagai tukang ketik di kantor notaris Frederik Alexander Tumbuan, masih di sekitar daerah Gandaria.

Baca Juga: 17 Tahun Berpisah dengan Sang Ayah, Wanita Cantik Ini Dituding Jadi Selingkuhan Suami Nunung hingga Terbongkar Fakta Mengejutkan yang Bikin Tercengang, Apa Itu?

Tahun 1985 ia malah bisa berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Berbekal dari pekerjaan dan kuliahnya, pekerjaan yang digelutinya kemudian lebih banyak terkait dengan hukum atau di perusahaan biasa disebut bagian legal.

Ia juga menjadi konsultan hukum di beberapa perusahaan elektronik seperti Hitachi, Toshiba, ITT, Grundig, serta beberapa bank.

Dari pekerjaan itu perlahanlahan kehidupannya mulai mapan, setelah memiliki beberapa bidang tanah dan kendaraan di Jakarta.

Baca Juga: Foya-foya dan Hamburkan untuk Liburan Sampai Ludes, 6 ABG Ini Rela Jadi Pelacur dan Jual Diri Seharga Rp 300 Ribu Agar Bisa Kembali ke Rumah, Polisi Lakukan Tindakan Ini