Tak pelak lantaran dalam keadaan kurang siap, kedua F-4 Israel itu kelabakan dengan kedatangan MiG.
Walau demikian dogfight udara masih bisa diupayakan oleh para pilot Israel yang merasa heran kenapa MiG Koalisi Arab saat itu amat garang dalam menghadapi mereka tak seperti biasanya.
Bahkan saat F-4 sampai menembakkan 3 rudal air to air AIM-9 Sidewinder hanya untuk mencoba melumpuhkan satu MiG-21 Koalisi Arab.
Namun ketiga rudal itu hanya meledak didekat MiG-21 tanpa bisa menjatuhkannya.
Sadar lawan mereka lebih piawai menerbangkan pesawat, kedua F-4 Phantom tancap gas kabur saja ke pangkalannya agar nantinya mendapat bantuan dari Artileri Pertahanan Udara Israel.
MiG-21 tak mengejar lantaran mungkin bahan bakar mereka juga mulai menipis.
Setelah beberapa waktu baru para pilot Israel sadar jika MiG-21 Koalisi Arab yang mereka hadapi diawaki oleh pilot Korut yang amart terampil menunggangi pesawat buatan Soviet.
Memang, pilot-pilot Korut dan Vietnam Utara terkenal sinting dan ugal-ugalan ketika mengoperasikan pesawat tempur MiG-21 dan MiG-17 Fresco.
Gegara ulah-ulah mereka, Amerika Serikat sampai membentuk akademi penerbang tempur untuk angkatan lautnya yang dikenal Top Gun demi meningkatkan skill bertempur para pilotnya. (*)