GridPop.ID - Kabar duka kembali menyelimuti tanah air usai Wali Kota Tanjung Pinang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19.
Wali Kota Tanjung Pinang, H. Syahrul dikabarkan meninggal dunia, Selasa (28/4/2020).
Istrinya pun terlihat mengantarkan jenazah Syahrul meski dirinya sedang menjalani perawatan lantaran positif terjangkit virus corona.
Jenazah Wali Kota Tanjung Pinang, Syahrul (60) dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Batu, Batu 5 Bawah, Jl Gatot Subroto, Kelurahan Kampung Bulang, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (28/4/2020) malam.
Tangis sang istri, Juwariyah Syahrul (58) nyaris tak terdengar saat proses pemakaman suaminya berlangsung.
Demikian juga air mata ibu dari dua anak dan empat cucu ini, nyaris tak terlihat.
Juwariyah terlihat mencolok, sebab dia satu-satunya orang yang hadir di area pemakaman dengan berkursi roda lengkap dengan pakaian hazmat.
Bukan karena petugas medik, wanita yang sudah tiga dekade menemani Syahrul ini rupanya sudah dua pekan berstatus pasien positif Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Dari jarak sekitar 4 meter, Juwariyah menyaksikan empat petugas TMP menurunkan keranda suaminya di liang lahat.
Juwariyah terlihat duduk lemas di atas kursi roda khusus sembari dipandu oleh seseorang berseragam APD hazmat.
Tangis dan air mata wanita ini pun tak tampak lantaran terbungkus masker 3M HN-59, face shield, dan hazmat suit.
Hazmat suit adalah seragam dekontaminasi tim medik dan paramedik bio-safety.
Ini semacam perlengkapan alat perlindungan diri (APD) berbahan impermeabel, dan anti air.
Nyaris tak ada wajah yang bisa dikenali di suasana pemakaman yang dimulai setelah buka puasa hari kelima Ramadhan itu.
Semua orang yang berada di radius 2 hingga 10 meter dari liang lahat bertampang seragam.
Sangat susah mengetahui mana jenis kelamin pria mana wanita.
Pakaian putih, biru, bermasker, pakai kaca pelindung muka (face shield), berkaos tangan, bersepatu boot, dan tak banyak bicara.
Namun dari sekitar 19 orang di radius lima meter dari liang lahat, ada seorang pria yang berseragam APD, namun mengenakan kopiah hitam.
Rupanya sosok tersebut adalah putra tertua almarhum, M Apriandy Syahrul.
Tak sendiri, dia datang bersama ibunya, adik, istri, ipar, anak dan kemenakannya.
Syahrul adalah kepala daerah kedua yang meninggal dalam status positif Corona.
Dua puluh lima hari lalu, tepatnya 4 April 2020, kepala daerah pertama yang meninggal karena Corona adalah Bupati Morowali Utara (Morut) di Sulawesi Tengah, Aptripel Tumimomor (54).
Aptripel meninggal dunia di ruang isolasi RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Jumat 3 April lalu dan dimakamkan di Kompleks Samata, Gowa, Sulsel dengan protokol jenazah COVID-19.
Sebelum Syahrul, sudah ada lima kepala daerah lain yang dinyatakan positif covid-19.
Tiga kepala daerah dari Jawa Barat, Wali Kota Bogor Bima Arya, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, belakangan dinyatakan sembuh.
Lalu 16 April 2020, saat Syahrul baru lima hari di ruang ICU COVID-109 RSUP Tanjungpinang, Wakil Bupati Tana Toraja Viktor Datuan Batara (54) dinyatakan positif terpapar. (*)