GridPop.ID - Saat ini seluruh umat muslim di dunia tengah menikmati datangnya bulan suci Ramadhan.
Di bulan ini pula, seluruh umat muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Tak hanya umat muslim, Sarwendah pun ikut mengajarkan anak-anaknya terkait ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Pasalnya, putra angkatnya Betrand Peto baru mengetahui soal puasa di bulan Ramadhan.
Maka dari itu, Sarwendah pun berusaha menjelaskan soal puasa Ramadhan kepada Betrand Peto yang disebutnya dengan panggilan Koko.
Apalagi keluarga Sarwendah dan Ruben Onsu ini menganut agama Kristen, bukan Islam.
"Di bulan Ramadhan tahun ini menjadi tahun pertama menjelaskan ke Koko tentang apa puasa itu," ujar Sarwendah.
Meski begitu, Sarwendah dan keluarganya sudah belajar saling menghormati antar umat beragama.
Kini ajaran tersebut pun harus diturunkan kepada anak-anaknya.
"Dn kenapa kita harus saling menghormati? Itu harus djelaskan ke anak-anak bagaimana menghormati keyakinan orang lain," tambah Sarwendah.
Ketidaktahuan Betrand Peto soal puasa Ramadhan ini berawal ketika ia, Sarwendah dan Thalia sedang menyiapkan takjil buka puasa.
Takjil tersebut nantinya akan dihidangkan untuk ART dan pegawainya di rumah yang Muslim.
"Sekarang kita harus siapin menu untuk buka puasa mereka yuk," ajak Sarwendah kepada Betrand Peto.
Mendengar ajakan Sarwendah, Betrand Peto heran kenapa harus mereka yang menyiapkan.
"Kenapa gak mereka kerjakan sendiri bun? Kan kita gak tahu mereka mau makan apa," tanya Betrand Peto masih belum tahu.
Mengetahui sang anak berpikir kritis karena tidak tahu, Sarwendah pun berusaha memberikan penjelasan yang dapat dimengerti.
"Yang kita siapkan itu takjil ya Koko. Makanan untuk mereka makan awal untuk batalin puasanya," jawab Sarwendah.
"Dosa dong bunda, kalau kita suruh mereka batalin puasanya, hahaha," imbuh Betrand Peto sambil berseloroh.
"Bukan begitu maksudnya, Jadi batalin puasa itu setelah puasa full mereka makan takjil, lalu sholat dulu, lalu baru makan besar," papar Sarwendah.
Betrand Peto pun mulai sedikit menegerti dan paham.
"Oiya bun oke. Koko tahu sekarang dan Koko kalau ketemu orang yang berpuasa, jangan lupa bilang 'selamat berpuasa ya'," papar Betrand Peto
"Iya, itu tandanya kita menghomati mereka yang berpuasa," pungkas Sarwendah.
Setelah cukup mengerti, Betrand Peto dan Thalia pun makan seperti biasanya di tempat favorit di dalam rumah.
Namun di momen inilah, ada tingkah Betrand Peto yang membuatnya tertawa ngakak.
Tingkah tersebut diperlihatkan Betrand Peto setiap kali melihat ART-ART di rumahnya yang sedang berpuasa.
Ketika ART lewat, Betrand Peto dan Thalia yang sedang makan, sontak langsung diam dan menaruh sendok makan di atas piring.
Bahkan yang lebih membuat Sarwendah ngakak, adalah Betrand Peto langsung berhenti mengunyah makanan karena menghomat ART-nya yang sedang berpuasa.
"Di puasa hari kedua, Koko dan Cici makan di tempat biasa dia makan.
Dan disini lucunya kalau dia makan pas ada yang puasa lewat, mereka langsung diem dan taro sendok makannnya dengan mulut gak berani ngunyah," bongkar Sarwendah ngakak."Dasar polosnya anak-anak," ucapnya.
Setelah itu, Sarwendah pun kembali memberikan penjelasan kepada Betrand Peto dan Thalia.
"Gak apa-apa Koko, Cici. Kan kita gak makan di depan mereka, tapi mereka yang lewat-lewat," ujar Sarwendah.
Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Deddy Corbuzier Kepergok Unfollow Instagram Luna Maya, Ada Apa?
"Ya mereka kan kerja Koko, jadi mondar-mandir mah biasa. Dan Koko gak sengaja bikin mereka ngiler kok," imbuhnya lagi.
"Dan mereka udh dewasa kok. Jadi tahu kalau Koko dan Cici itu sopan kok. Iya, kan Cici anak-anak, gak apa-apa kalau makan. hahaha," ujar Sarwendah lagi.
Akan tetapi, Sarwendah mengingatkan agar Betrand Peto jangan sampai sengaja pamer makanan dan bikin para ART yang sedang berpuasa itu jadi ngiler.
"Tapi gak boleh sengaja bikin mereka ngiler atau tawarin makanan saat dia puasa ya," nasihat Sarwendah.
Melihat respon dan kekritisan anak-anaknya yang belum tahu dan ingin tahu soal arti puasa Ramadhan, Sarwendah mengaku berusaha sebaik mungkin mengajarkan yang bisa diterima oleh akal mereka.
"Inilah kejadian anak-anak yang lagi ceriwis, jadi kita harus menjelaskan dengan nalar yang bisa diterima oleh anak kita dengan baik," tandas Sarwendah.
(*)