GridPop.ID - Suasana rumah duka menyelimuti rumah Didi Kempot di Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, jenazah Didi Kempot akan dimakamkan di Ngawi, di kampung halaman sang istri.
Di rumah duka sebuah potret almarhum Didi Kempot bersama istri dan seorang anak perempuan, tertempel di dinding rumah duka, Selasa (5/5/2020).
Penyanyi campursari itu meninggal dunia di RS Kasih Ibu Solo, pukul 07.45 WIB.
Rencananya, Didi Kempot akan dimakamkan di desa sang istri.
Saat ini pihak keluarga tengah menunggu kedatangan jenazah pelantun lagu Stasiun Balapan tersebut.
Dari pantauan reporter Tribunnews.com, Husein Sanusi, tampak sebuah foto berpigura menghiasi ruang tamu rumah Didi Kempot.
Dalam foto itu, Didi Kempot memakai setelan beskap lengkap bersama seorang perempuan dan bocah perempuan.
Kedua sosok yang membersamai Didi Kempot itu tak lain istri dan anak Didi Kempot.
Diketahui, Didi Kempot termasuk artis yang jarang mengumbar atau mengekspos keluarga atau kehidupan pribadi.
Sedikit sekali informasi mengenai keluarga Didi Kempot.
Di foto itu, istri Didi Kempot memakai kerudung penutup kepala dan membawa kipas.
Sementara sang anak memakai baju adat Jawa dengan rambut disanggul.
Ketiganya tampak tersebut bahagia ke arah kamera.
Seorang rekan Didi Kempot, Dede mengatakan, Didi Kempot meninggalkan seorang istri dan anak perempuan.
"Putranya (anaknya) ya cuma satu ini," ucap Dede.
Dede yang kenal Didi Kempot saat bekerja mengungkap pertemuan terakhirnya dengan sang maestro.
"Saya ketemu terakhir ya tiga minggu lalu, ketemu di sini," kata dia.
Dede mengaku tidak ada yang dikeluhkan dari Didi Kempot saat bertemu dengannya.
"Nggak ada, paling hanya kesel saja, capek," ujarnya.
Sementara itu, sejumlah pelayat terus berbondong-bondong ke rumah Didi Kempot.
Sejumlah wanita menyiapkan peralatan di dapur serta sejumlah pria berdiri di depan rumah.
Jalanan di depan rumah Didi Kempot ditutup oleh mobil Polantas Ngawi.
Paman Didi Kempot, Sukur mengungkapkan alasan kenapa Didi Kempot dimakamkan di Desa Majasem.
Tak lain, karena istri Didi Kempot yang meminta sang suami dimakamkan di Desa Majasem.'
"Rumah di Desa Majasem adalah rumah jujukan (tujuan), ini kan rumah istrinya," kata Sukur.
Sementara rumah di Kedunggalar adalah rumah milik orangtua Didi Kempot.
Diketahui, Didi Kempot memang lahir di Dusun Sidowayah, Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi.
Sukur menjelaskan, di Kedunggalar terdapat makam Mamiek Prakoso yang merupakan pelawak sekaligus kakak Didi Kempot.
"Di Kedunggalar memang ada makam kakaknya Mamiek, tapi kami minta Didi Kempot dimakamkan di sini," ujar Sukur.
Selain itu, Sukur mengatakan, Didi Kempot tak pernah mengaku sakit.
Saat pulang ke rumah pun, pelantun lagu Stasiun Balapan itu hanya mengeluh capek.
"Makanya kami kaget, tidak tahu kabar meninggal, karena tadi pagi sekitar jam 7, saya masih berada di sawah," ujar Sukur.
Hal senada juga disampaikan Madi, paman almarhum Didi Kempot lainnya.
Madi mengaku kaget dengan meninggalnya Didi Kempot yang begitu cepat.
Bahkan dia tidak akan mengetahui kabar itu jika tak nonton televisi.
"Kalau tidak nonton televisi kami keluarga tidak akan tahu dia meninggal dunia. Semua yang ada di sini kaget," katanya.
Madi lantas mengenang kalimat mendiang saat terakhir pulang ke Ngawi, Jawa Timur.
Pada Madi, Didi Kempot mengaku sudah merasa tua.
"Terakhir dia pulang ke sini cukup lama, saya sudah lupa waktunya."
"Saat itu dia bilang sudah merasa tua," kata Madi. (*)