Bukan tanpa alasan, kekhawatiran Jokowi tersebut disebabkan karena ribuan pekerja migran Indonesia mulai dipulangkan dari luar negeri.
Ia menyampaikan data adanya pekerja dari luar negeri yang kembali ke Indonesia.
"Laporan yang saya terima menyebutkan ada 89.000 pekerja migran Indonesia yang sudah kembali dari luar negeri, dan kemungkinan bertambah lagi sekitar 16.000 orang," ungkap Jokowi.
Karenanya, Jokowi pun mengimbau agar kepulangan para pekerja tersebut ditangani dengan ketat.
"Saya telah menginstruksikan jajaran pemerintah terkait untuk menangani dan mengawal kepulangan mereka dengan baik. Ini demi memutus rantai penularan Covid-19, agar tidak menjadi wabah gelombang kedua," tambahnya.
Jokowi semakin ketat memberlakukan aturannya dan meminta jajarannya untuk terus memonitor hal tersebut.
"Berbagai klaster penyebaran Covid-19 saat ini juga dimonitor secara ketat. Selain klaster pekerja migran tadi, terdapat misalnya, klaster jamaah tablig, klaster rembesan pemudik, hingga klaster industri," terangnya.
Presiden RI ini pun terus menekankan pada pengawasan klaster ini untuk antisipasi gelombang kedua virus corona di Indonesia ini.
"Sekali lagi, pengawasan klaster harus dilakukan secara baik guna mengantisipasi munculnya gelombang kedua," pungkasnya.
Meski begitu, terlepas dari semua prediksi itu semua, Jokowi optimis pemerintah bisa mengatasi Virus Corona pada bulan Juli.
Hal ini bisa terwujud bila masyarakat disiplin mengikuti imbauan pemerintah yang telah diterapkan.
Karena menurut Jokowi kedisiplinan masyarakat menjadi kunci utama untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. (*)