GridPop.ID - Pandemi virus corona hingga kini masih menjadi perhatian besar negara-negara di dunia.
Tak terkecuali Indonesia yang hingga Kamis (7/5/2020) mencatat sebanyak 12.776 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Bahkan, beberapa waktu lalu ahli tarot Denny Darko sempat memprediksi adanya gelombang kedua dan ketiga covid-19 di Indonesia.
Ramalannya Denny Darko itu terungkap dalam video di kanal YouTube Denny Darko, Rabu (15/4/2020).
Melalui kartu tarotnya, Denny Darko mengungkap prediksinya soal kondisi Indonesia dengan adanya wabah virus corona.
Sayangnya, Denny Darko justru meramalkan bahwa bumi pertiwi terancam kedatangan gelombang kedua dan ketiga dari pandemi ini.
"Kalau dari kartu yang saya ambil di sini sepertinya Indonesia ini akan mengikuti jejak Singapura, jadi gelombang pertama yang akan selesai di April ini nanti.
"Sepertinya akan disambut dengan gelombang kedua dan tidak selesai di situ saja, akan disambut gelombang yang ketiga," jelas Denny Darko.
Lebih lanjut, Denny Darko menunjukkan kartu tarot yang menyimbolkan gelombang wabah virus corona di Indonesia.
Seakan jadi tulah dari kelakuan manusia yang abai, Denny Darko banyak menyinggung soal perilaku warga yang masih abai sehingga menyebabkan wabah virus corona ini tak berkesudahan.
"Gelombang pertama, disebabkan karena ketidak pedulian kita.
"Gelombang berikutnya ini terjadi dengan alasan ekonomi, akhirnya kita pulang ke rumah (pulang kampung), kemudian tanpa sadar menyebarkan penyakit itu lebih luas.
"Gelombang ketiga, dengan alasan keyakinan, agama, Tuhan, kita akhirnya malah sebenernya ngeyel dan menyebabkan kematian orang lain," jelas Denny Darko.
Ahli tarot kondang itu kemudian memeringatkan agar publik kini lebih patuh terhadap peraturan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia.
"Jika kalian mengabaikan ini, kalian akan jadi pembunuh orang lain tanpa kalian sadari," kata Denny Darko.
Setali tiga uang dengan Denny Darko, kini Presiden Joko Widodo justru tampak mulai memperlihatkan kekhawatirannya akan datangnya gelombang kedua pandemi ini.
Pasalnya, hingga kini jumlah kasus covid-19 masih terus bertambah setiap harinya.
Dengan segala kebijakan dan pemberlakuan aturan soal Covid-19 ini, pemerintah pun sudah memiliki prediksi soal pandemi Covid-19 ini.
Namun, tampaknya Jokowi mulai mengkhawatirkan adanya gelombang kedua pandemi virus corona di Indonesia seperti melansir dari Nakita.ID.
Hal itu terlihat dalam sebuah unggahan di akun Instagramnya.
"Pengawasan terhadap berbagai klaster penyebaran Covid-19 harus dilakukan secara baik dan ketat demi mengantisipasi munculnya gelombang kedua," tulisnya di Instagram @jokowi.
Padahal sebelumnya Jokowi terlihat begitu yakin bahwa pandemi virus corona di Indonesia akan segera berakhir.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan juga yakin wabah virus corona ini akan segera mereda sekitar bulan Juli mendatang.
Jokowi dengan optimis mengatakan pada bulan Juni Virus Corona sudah menurun dan bahkan bisa dikatakan dalam tahap ringan.
Bukan tanpa alasan, kekhawatiran Jokowi tersebut disebabkan karena ribuan pekerja migran Indonesia mulai dipulangkan dari luar negeri.
Ia menyampaikan data adanya pekerja dari luar negeri yang kembali ke Indonesia.
"Laporan yang saya terima menyebutkan ada 89.000 pekerja migran Indonesia yang sudah kembali dari luar negeri, dan kemungkinan bertambah lagi sekitar 16.000 orang," ungkap Jokowi.
Karenanya, Jokowi pun mengimbau agar kepulangan para pekerja tersebut ditangani dengan ketat.
"Saya telah menginstruksikan jajaran pemerintah terkait untuk menangani dan mengawal kepulangan mereka dengan baik. Ini demi memutus rantai penularan Covid-19, agar tidak menjadi wabah gelombang kedua," tambahnya.
Jokowi semakin ketat memberlakukan aturannya dan meminta jajarannya untuk terus memonitor hal tersebut.
"Berbagai klaster penyebaran Covid-19 saat ini juga dimonitor secara ketat. Selain klaster pekerja migran tadi, terdapat misalnya, klaster jamaah tablig, klaster rembesan pemudik, hingga klaster industri," terangnya.
Presiden RI ini pun terus menekankan pada pengawasan klaster ini untuk antisipasi gelombang kedua virus corona di Indonesia ini.
"Sekali lagi, pengawasan klaster harus dilakukan secara baik guna mengantisipasi munculnya gelombang kedua," pungkasnya.
Meski begitu, terlepas dari semua prediksi itu semua, Jokowi optimis pemerintah bisa mengatasi Virus Corona pada bulan Juli.
Hal ini bisa terwujud bila masyarakat disiplin mengikuti imbauan pemerintah yang telah diterapkan.
Karena menurut Jokowi kedisiplinan masyarakat menjadi kunci utama untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. (*)