Find Us On Social Media :

Jumlah Pasien Sembuh Lebih Banyak Ketimbang Meninggal Dunia, 6 Hal Ini Buat Indonesia Dapat Cap Negara Terburuk di Asia Tenggara dalam Tangani Covid-19 Hingga Jadi Sorotan Media Asing, Kenapa?

By Septiana Risti Hapsari, Minggu, 17 Mei 2020 | 17:00 WIB

Corona di Indonesia

GridPop.ID - Sampai saat ini, Indonesia masih bersikutat dengan virus corona.

Berbagai kebijakan pun dilahirkan oleh Pemerintahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).

Kebijakan tersebut rupanya disoroti banyak pihak, termasuk sejumlah media asing.

Dikutip dari Melbourne Asia Review berdasarkan tulisan dari Rafiqa Qurrata Ayun selaku Dosen di Fakultas Hukum di Universitas Indonesia sekaligus mahasiswa PhD di Melbourne Law Schoo, serta tulisan dari Abdil Mughis Mudhoffir selaku Dosen di Departemen Sosiologi di Universitas Negeri Jakarta, krisis Covid-19 telah menjadi sarana bagi para elit dalam politik dan bisnis untuk semakin mengakumulasi kekuasaan dan uang.

Sifat tidak liberal Indonesia - ditandai dengan tidak adanya aturan hukum dan korupsi yang meluas - telah memungkinkan kepentingan-kepentingan dominan untuk mengeksploitasi krisis alih-alih mengatasinya demi kebaikan umum.

Baca Juga: Miris, Ratusan Bayi Ini Terbaring di Deretan Dipan Terlantar Tanpa Orang Tua Akibat Gempuran Pandemi Corona, Terbongkar Bisnis Gelap Sewa Rahim?

Indikasi kematiannya yang berada di kisaran 7 persen, tertinggi di antara negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara, yang sebagian besar sekitar 0-3 persen.

Ini bukan semata-mata akibat gaya kepemimpinan Presiden Jokowi, yang lambat merespons dan menunjukkan kurangnya pemikiran strategis, seperti yang banyak dikemukakan.

Kegagalan Indonesia disebutkan meliputi keengganan pemerintah untuk memberikan jaminan sosial kepada mereka yang membutuhkan, dugaan penggunaan dana bantuan Covid-19, sedikit akuntabilitas dalam kaitannya dengan penggunaan uang terkait Covid-19.

Selain itu, elit politik-bisnis menggunakan krisis sebagai kesempatan untuk mengeluarkan banyak undang-undang kontroversial, yang mana memberi lebih banyak kekuatan kepada negara dan membuka jalan bagi penjarahan lebih lanjut terhadap sumber daya negara.

Baca Juga: Himbau Masyarakat Agar Hidup Berdampingan dengan Corona, Presiden Jokowi: Pemerintah Akan Mengatur Agar Kehidupan Berangsur Normal