Find Us On Social Media :

Entah Apa yang Merasuki Para Pejabat Sampai Cetuskan Era Baru dan Pelongaran PSBB, Ahli Geram Hingga Pasrah Angkat Tangan: Mau Ada Bencana yang Lebih Hebat? Ya Sudah Silahkan!

By None, Kamis, 21 Mei 2020 | 12:30 WIB

Entah Apa yang Merasuki Para Pejabat Sampai Cetuskan Era Baru Pelongaran PSBB, Ahli Geram Hingga Pasrah Angkat Tangan: Mau Ada Bencana yang Lebih Hebat? Ya Sudah Silahkan!

GridPop.ID - Pandemi virus corona hingga kini masih menjadi perhatian besar bagi hampir semua negara di dunia.

Termasuk Indonesia yang hingga kini jumlah kasus positif covid-19 masih terus bertambah.

Namun disaat-saat genting ini, para pejabat tinggi justru terlihat tancap gas soal 'era baru' dan pelonggaran PSBB.

Baca Juga: Dulu Sering Umbar Lekuk Tubuh Seksinya, Kini Artis Cantik Ini Rombak Total Penampilannya Usai Mantap Berhijrah, Begini Kisah Hidupnya Bertahan Hidup dengan Jualan Niqab

Sudah dua bulan lebih masyarakat Indonesia menghadapi pandemi corona yang tak kunjung berakhir.

Bahkan masyarakat muslim Tanah Air pun terpaksa tetap di rumah selama bulan Ramadhan dan tak menjalani ibadah bulan suci sebagaimana mestinya seperti dalam keadaan normal.

Pasalnya, pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai daerah di Indonesia.

Di beberapa titik seperti di Jawa Barat misalnya, PSBB terbukti berhasil menekan laju penularan virus corona.

Baca Juga: Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Sudah Babak Belur Dianiaya Saat Hamil 4 Bulan, Kini Istri Aktor Tampan Ini Harus Relakan Buah Hatinya Dibawa Kabur Sang Suami

Namun di Ibu Kota nampaknya PSBB masih berjalan dengan berbagai kendala yang menyertainya.

Masa PSBB di DKI Jakarta bahkan sudah diperpanjang namun kenyataanya malah tak menunjukkan perubahan.

Di saat banyak pihak menyangsikan keberhasilan PSBB DKI Jakarta, pemerintah justru berwacana untuk melonggarkannya.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dikutip dari Kompas.com menyatakan akan ada relaksasi PSBB.

Baca Juga: Menyoal Marga Latuconsina yang Geger di Jagat Hiburan, Budayawan Maluku Buka Suara: Itu Marga Raja yang Punya Kedudukan Tinggi

Tujuannya adalah agar kegiatan perekonomian di masyarakat selama masa pandemi Covid-19 tetap berjalan.

Bahkan, pada rapat terbatas antara Kepala Negara dengan para menterinya, Senin (18/5/2020), secara khusus pejabat tinggi telah membahas persiapan menuju kondisi keadaan normal baru (new normal) di tengah pandemi.

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengakui, rapat itu membahas upaya untuk melakukan relaksasi atau pelonggaran PSBB.

Namun pada Selasa (19/5/2020), data kasus virus corona di Jakarta justru melonjak tajam menjadi yang terbanyak se-Indonesia.

Baca Juga: Putri Bungsunya Kecantol di Luar Negeri, Hotman Paris Lontarkan Ancaman Keras: Kalau Tidak Balik ke Indonesia, Hilang Hak Waris!

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengungkapkan, ada 486 kasus baru Covid-19 dalam 24 sejak Senin (18/5/2020) hinga Selasa (19/5/2020) pukul 12.00 WIB.

"Sehingga secara akumulatif ada 18.496 kasus positif Covid-19 (di Indonesia) sampai saat ini," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, dikutip dari Kompas.com.

Berdasarkan data yang dipaparkan Yuri, kasus baru pasien positif Covid-19 tersebar di 26 provinsi.

Adapun penambahan kasus terbanyak terjadi di DKI Jakarta dengan 98 kasus baru.

Baca Juga: Dulu Koar-koar Bisa Musnahkan Virus Corona dari Muka Bumi, Pentolan Sunda Empire Ini Malah Sakit di Dalam Penjara dengan Gejala Mirip Covid-19: Sekarang di Ruang Isolasi

Data ini bak memukul telak antusiasme pejabat tinggi yang sudah membahas pelonggaran PSBB demi kepentingan ekonomi.

Ancang-ancang pemerintah untuk pelonggaran PSBB dinilai tidak tepat lantaran tingkat penularan Covid-19 di Tanah Air masih tinggi.

Rata-rata jumlah penambahan kasus harian di Indonesia dalam sepekan terakhir sebanyak 534,6 orang.

Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan rata-rata penambahan kasus harian di pekan sebelumnya, yakni 382,6 orang.

Baca Juga: Tak Bisa Angkat Betrand Peto Sebagai Anak Meski Sudah Ngebet dan Rela Jalani Berbagai Tes, Ruben Onsu Akhirnya Bongkar Status Sinyo di Keluarganya yang Sebenarnya: Bukan Anak Angkat, Tapi...

Karena itu, pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan, sedianya PSBB baru bisa dilonggarkan setelah angka penularan sudah menurun.

Lalu bagaimana jika era normal baru diterapkan saat penularan masih tinggi dan masih perlu diterapkan PSBB?

"Ya siap-siap saja. Siap-siap saja akan menghadapi gelombang kedua yang lebih berat," ujar Pandu Riono saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/5/2020).

"Mau ada bencana yang lebih hebat? Ya sudah, silakan (lakukan new normal)," pungkas Pandu. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul Pejabat Tinggi Sudah Antusias Bahas 'New Normal', Data Lonjakan Kasus Corona di DKI Jakarta Pukul Telak Wacana Pelonggaran PSBB, 'Mau Ada Bencana yang Lebih Hebat?'