Find Us On Social Media :

Meski China dan Amerika Serikat Memiliki Kasus Positif Covid-19 Terbanyak, Peneliti Justru Sebut Wilayah ini Sebagai 'Sarang' Virus Corona Hingga Beri Peringatan

By None, Jumat, 22 Mei 2020 | 11:40 WIB

Julur-julur virus corona

Baca Juga: VIRAL Aksi Selebgram Lelang Keperawanan, Sosok Ini Bongkar Kedok Sarah Keihl yang Cuma Cari Popularitas Semata: Ini Semua Udah Direncanain Sama Manajer

"Semua virus yang muncul atau menyebar dalam skala besar karena ketidakseimbangan ekologis," katanya.

Sejauh ini, sebagian besar wabah tersebut telah terkonsentrasi di Asia Selatan dan Afrika, sering dikaitkan dengan spesies kelelawar tertentu.

Tetapi keanekaragaman hayati besar Amazon bisa menjadikan kawasan itu "kumpulan virus korona terbesar di dunia," katanya - merujuk pada coronavirus secara umum, bukan yang berada di belakang pandemi saat ini.

"Itu satu alasan lagi untuk tidak menggunakan Amazon secara tidak rasional, seperti yang kita lakukan sekarang," katanya.

Baca Juga: Kecantikan Nia Ramadhani Disandingkan dengan Pelakor dalam Drama Korea World Of Married yang Lagi Viral, Netizen: Mirip Artis Korea Han So Hee

Dan satu alasan lagi yang perlu diwaspadai oleh lonjakan deforestasi oleh petani ilegal, penambang dan penebang, ia menambahkan.

Bolsonaro, seorang skeptis perubahan iklim yang ingin membuka tanah adat yang dilindungi untuk pertambangan dan pertanian, mengerahkan pasukan ke Amazon minggu ini untuk memerangi deforestasi, dalam suatu langkah perlindungan yang langka.i

Tapi Lapola mengatakan dia lebih suka melihat pemerintah memperkuat badan lingkungan yang ada, IBAMA, yang telah menghadapi pengurangan staf dan anggaran di bawah Bolsonaro.

"Saya berharap di bawah pemerintahan berikutnya kita akan lebih memperhatikan melindungi apa yang mungkin menjadi harta karun biologis terbesar di planet ini," kata Lapola.

Baca Juga: Menangis Sambil Membawa Gitar, Dul Jaelani Minggat dari Istana Megah Ahmad Dhani dan Memilih Tinggal Bersama Maia Estianty, Putra Tiri Mulan Jameela Ungkap Alasannya

"Kita perlu menemukan kembali hubungan antara masyarakat kita dan hutan hujan."

Jika tidak, dunia menghadapi lebih banyak wabah - "proses yang sangat kompleks yang sulit diprediksi," katanya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Ekolog Brazil : Hutan Amazon Rumah Bagi Kumpulan Terbesar Virus Corona