"Yang sulit mengatur PKL (pedagang kaki lima) dari luar PIK," ia menambahkan.
Menurut dia pedagang dalam foto viral yang beredar sejak Selasa (19/5/2020) merupakan PKL, tapi bukan pedagang binaan UPK PIK.
Dia beralasan PIK berada di tengah permukiman sehingga terdapat banyak akses, lokasinya yang strategis ini membuat PKL berdatangan.
"Kawasan PIK itu ada di tengah masyarakat. Malah ada satu akses yang memang satu-satunya keluar masuk lewat PIK, sehingga kita sulit untuk menutup total," ujarnya.
Samsu menuturkan pihaknya bersama petugas gabungan Kecamatan Cakung sudah berupaya membatasi aktivitas jual beli di PIK.
Toko yang tidak dikecualikan buka dalam pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Pemprov DKI Jakarta sudah diminta tutup.
"Itu PKL yang datang dari luar, ini yang menjadi daya tarik orang datang ke PIK untuk sekedar ngabuburit sambil cari takjil," tuturnya.
Menanggapi pernyataan Kasatpol PP Jakarta Timur Budhi Novian yang menyebut keramain pasar kaget tanggung jawab pengelola PIK.