Find Us On Social Media :

Agar Tanah di Negaranya Subur, Kim Jong Un Gunakan Mayat-mayat Rakyatnya Sebagai Pupuk Penyubur Tanaman! Mantan Tahanan ini Jadi Saksi Kekejaman Sang Diktator Korea Utara

By Septiana Risti Hapsari, Selasa, 26 Mei 2020 | 14:00 WIB

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un .

GridPop.ID - Presien Korea Utara memang beda daripada yang lain.

Presiden Korea Utara, Kom Jong Un ini terkenal dengan aturan-aturannya yang tak masuk akal.

Negara pimpinan diktator Kim Jong Un ini, dikenal tertutup dan enggan memperlihatkan kondisi di dalamnya ke publik luas.

Aturan-aturan mengikat juga diterapkan bagi masyarakat Pyongyang dan sekitarnya.

Baca Juga: Gelombang Kanibalisme Bangkit, Penduduk Korea Utara Kelaparan Hingga Menjadi Brutal Bunuh dan Rebus Anaknya Sendiri untuk Disantap, Kim Jong Un Justru Pilih Peluncuran 2 Roket Daripada Beri Makan Rakyat

Dari mulai setor tinja pada pemerintah, hingga kewajiban rakyatnya untuk memuja presidennya.

Kali ini ada kisah mengerikan lain lagi yang terungkap di Korea Utara baru-baru ini.

Menurut Daily Mirror pada Selasa (31/3/2020), Korea Utara dilaporkan menggunakan mayat manusia untuk dijadikan pupuk tanaman.

Laporan itu menyebut bahwa mayat manusia sangat berguna untuk menyuburkan tanaman.

Baca Juga: Sengaja Biarkan Rumor Kematiannya Berkembang Bebas, Ternyata Kim Jong Un Simpan Rencana Besar, James Morrow: Kita Akan Segera Melihat Pembersihan di Jajaran Petinggi

Mayat yang digunakan, konon adalah tahanan politik yang meninggal di penjara.

Tindakan mengerikan ini dilakukan di seluruh negeri, bahkan di daerah pegunungan dan membuatnya bisa cepat panen baru-baru ini.

Klaim gila itu diungkapkan oleh seorang mantan tahanan yang selamat dari kamp konsentrasi di Kaechon.

Dia mengatakan dengan nama samaran Kim-Il-Soon.

Baca Juga: Bekerja 15 Jam Sehari Selama 7 Hari Per Minggu, Kisah Pilu Penggali Makam Covid-29 di Jakarta yang Bekerja Tiada Henti Disorot Media Asing: Tanggung Resiko Tinggi hingga Dikucilkan Para Tetangga

"Tanahnya sangat subuh, dan pertaniannya berhasil di sana karena tubuh manusia yang terkubur berfungsi sebagai pupuk alami."

"Beberapa penjaga mengatakan, bahwa mereka harus mengubur mayat secara merata di seluruh tanah hingga membuahi seluruh area," katanya.

"Salah satunya mereka juga menguburnya di pegunungan," jelasnya.

"Suatu hari ada anak sedang kencing di pegunungan dan melihat tangan mecuat mereka lupa untuk menguburnya dengan benar," paparnya.

Baca Juga: Bukan Hanya Buahnya yang Bermanfaat, Wanita ini Buktikan Sendiri Khasiat Jus Batang Pisang yang Rutin Dikonsumsi Setiap Hari dan Rasakan Perubahan ini Pada Tubuhnya

Kim-Il-Soon secara terang-terangan berani membongkar semuanya kepada Komite Hak Asasi di Korea Utara (HRNK).

Dia mengatakannya, setelah berhasil melarikan diri dan kini berada di Korea Selatan.

Bukti nyata semakin jelas setelah petugas mencatat bahwa kamp penjara itu juga tidak memiki tempat kremasi melalui citra satelit.

Baca Juga: Ayah Tirinya Pengusaha Tajir Pemilik Toko Jam Tangan Mahal, Al El Dul Dapatkan Amplop THR yang Tebalnya Bikin Geleng-geleng Kepala, Maia Estianty Bocorkan Isinya!

Greg Scarlatoiu direktur eksekutif HRNK mengatakan, kesaksian baru ini berfungsi mengingatkan kita bahwa di tengah pandemi ini tidak ada kelonggaran dari rezim Kim.

"Ini adalah rezim yang melestarikan dirinya dengan melakukan tindakan kejam yang tak terbayangkan kepada rakyatnya," katanya.

Baca Juga: 7 Tahun Jadi Mualaf, Bella Saphira Sebut Lebaran Tahun Ini Berbeda dan Amat Sederhana hingga Sajikan Minuman Anti Virus Corona, Apa Itu?

"Ketika dunia sedang berjuang untuk mengatasi krisis kesehatan akibat Covid-19, rezim Kim terus melakukan kejahatan terhadap manusia, sangat brutal menjadikan rakyatnya sendiri sebagai korban," jelasnya.

Dalam laporan terbaru di kamp HNRK, menggambarkan bagaimana tahanan yang sudah mati dibaringkan di lubang yang dangkal.

Kemudian dikubur dengan buru-buru, dan ditutupi lapisan tanah yang tipis.

Baca Juga: Mati Kutu Diserang Virus Corona, Donald Trump Akui Kekalahan Negaranya Melawan Pandemi Global dengan Perintahkan Seluruh Amerika Serikat Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Namun, jika yang mati banyak, mereka akan menggali lubah sebesar tanah, dan memasukan semua mayatnya bersamaan di dalam sana.

Kemudian di atas tanah dijadikan ladang hasilnya seperti sayuran yang ditanam seperti lobak, bayam dan kubis, akan diberikan kepada penjaga kamp dan keluarga mereka.

Baca Juga: Demi Rampas Uang Rp7500, 4 Remaja ini Tega Keroyok Seorang Tukang Becak Hingga Hantam Kepala Korban dengan Cor Tiang Bendera Sampai Tewas Bersimbah Darah

(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul: Bukannya Dimakamkan Atau Dikremasi dengan Layak, Beginilah Nasib Mayat di Korea Utara Dijadikan Pupuk Untuk Merawat Tanaman