Find Us On Social Media :

Masih Berani Merokok? WHO Ungkap Fakta Perokok Lebih Rentan Terkena Virus Corona Hingga Berisiko Sebabkan Kematian Lebih Tinggi, Lihat Faktanya

By None, Selasa, 2 Juni 2020 | 09:10 WIB

Masih Berani Merokok? WHO Ungkap Fakta Bila para Perokok Lebih Rentan Terkena Virus Corona Hingga Berisiko Sebabkan Kematian Lebih Tingg

Baca Juga: Suaminya Sandang Status Sebagai Youtuber Berpenghasilan Fantastis, Gaya Rumahan Paula Verhoeven Pakai Piama Curi Perhatian, Harga Sandalnya Bikin Elus Dada!

Selain itu, tembakau juga dapat mempengaruhi sistem kardiovaskular, yang berfungsi untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh dengan melibatkan jantung dan pembuluh darah.

Jika sistem ini terganggu maka menimbulkan penyakit kardiovaskular, diantaranya gangguan jantung dan stroke.

Sistem kardiovaskular yang lebih lemah di antara pasien Covid-19 dengan riwayat penggunaan tembakau, dapat membuat pasien tersebut lebih rentan terhadap gejala parah, sehingga meningkatkan risiko kematian.

Tak hanya itu, rokok juga menyebabkan penyakit tidak menular lainnya seperti diabetes, kanker, hingga hipertensi.

Baca Juga: Betrand Peto Sudah Berani Larang-larang Sarwendah Gunakan Baju Seksi, Ruben Onsu Dibuat Geleng-geleng Kepala Soroti Sikap Sang Putra: Anak Cowoknya Posesif!

Penelitian pada 55.924 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di laboratorium menunjukkan, bahwa angka kematian kasar (crude death rate) pada pasien Covid-19 yang memiliki penyakit bawaan akibat rokok jauh lebih tinggi, ketimbang non-perokok.

Perokok yang terinfeksi Covid-19 dapat berujung dengan perawatan di ICU dan menggunakan ventilator.

Ini menunjukkan bahwa kondisi yang sudah ada sebelumnya dapat meningkatkan kerentanan individu tersebut terhadap Covid-19.

Bagaimanapun, bahan utama shisha adalah tembakau, yang artinya memiliki efek berbahaya pada sistem pernapasan dan kardiovaskular.

Baca Juga: Kecantikan Nia Ramadhani Disandingkan dengan Pelakor dalam Drama Korea World Of Married yang Lagi Viral, Netizen: Mirip Artis Korea Han So Hee

Risikonya sama terhadap infeksi Covid-19.