Sementara pelaku bersembunyi di ruangan lain.
“Anggota yang dikejar tersebut lari ke ruang intel dan binmas serta mengunci ruangan dari dalam sambil meminta bantuan menelepon ke Polres Hulu Sungai Selatan,” ujarnya.
Tak lama kemudian, polisi dari Polres Hulu Sungai Selatan tiba dan meminta pelaku menyerahkan diri.
Namun pelaku ngotot enggan memenuhi permintaan polisi.
Polisi, kata Rifa'i, terpaksa menembak pelaku hingga tewas karena tak mau menyerah.
“Sampai bantuan dari Polres Hulu Sungai Selatan datang, OTK tersebut tidak mau menyerah sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur terhadap OTK tersebut,” tuturnya.
Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi turut menemukan dokumen terkait ISIS.
Aparat juga menemukan sebuah sepeda motor yang digunakan pelaku, jerigen berisi bensin, samurai, hingga surat wasiat.
“Satu bendera hitam identitas ISIS berbentuk syal, satu KTP, satu lembar surat wasiat, dan satu buah Al Quran kecil,” ujarnya.
Kini, polisi masih mendalami motif pelaku.
Atas kejadian tersebut, Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis menaikkan pangkat Brigadir LL setingkat lebih tinggi.
Polri juga memberi bantuan kepada keluarga Brigadir LL.
Selain menewaskan seorang anggota polisi, pelaku juga tewas setelah polisi memberikan tindakan tegas.
Pelaku juga sempat membakar sebuah mobil patroli Polsek Daha Selatan.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Pria Berpedang Serang Mapolsek di Kalsel Menurut Polisi" dan "Sebelum Meninggal, Polisi di Kalsel Sempat Berikan Perlawanan pada Pelaku Penyerangan"