"Saya minta tolong yang ada di Pemkot Surabaya untuk terus bergerak, berpikir dan berpikir terus jangan sampai berhenti. Ayo kita terus majukan kota tercinta ini. Kalau kota ini maju, maka anak cucu kita akan survive di kotanya sendiri," tutur Risma.
Ia juga teringat saat pertama kali menginjakan kaki di Balai Kota, 10 tahun silam.
Dirinya harus langsung berhadapan dengan masalah tahunan Surabaya kala itu, yakni banjir.
Banjir di mana-mana, bahkan membuat Risma kala itu tak bisa tidur selama tiga hari lantaran menyelesaikan masalah tersebut.
Hingga salah satu stafnya pernah berkata bahwa banjir yang terjadi di Surabaya adalah kiriman dari kota lain.
Tapi Risma tak langsung menyerah dan berpangku tangan dengan masalah seperti itu.