GridPop.ID - Pandemi virus corona yang kini sedang menyerang banyak wilayah di dunia menimbulkan berbagai macam dampak.
Beberapa diantaranya bahkan sampai membuat banyak orang geleng-geleng kepala keheranan.
Salah satu dampaknya adalah jumlah anggota komunitas telanjang yang meningkat secara drastis.
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan dampak yang luar biasa luas dalam berbagai bidang.
Keterpaksaan untuk berada di rumah saja, membuat beberapa orang menemukan kegemaran baru yang sebelumnya tidak terpikirkan.
Salah satu kegemaran itu adalah bertelanjang.
Bahkan, sebuah organisasi nudis di Inggris melaporkan peningkatan jumlah anggota hingga 100 persen saat pandemi virus corona.
Mereka menyebut dampak lockdown membuat orang-orang semakin nyaman telanjang di dalam rumah.
British Naturism, kelompok yang mengenalkan gaya hidup sehari-hari tanpa busana, mendapat 210 anggota baru selama 2 bulan terakhir hingga 14 Mei 2020.
Ini merupakan peningkatan pesat dibandingkan sebelum pandemi Covid-19. Kebanyakan dari mereka tertarik bergabung usai melihat acara promosi online.
"Berjemur telanjang tampaknya menjadi hiburan nasional baru," kata Andrew Welch dari British Naturism kepada Daily Mail, tentang praktik nudis yang legal di Inggris.
Kemudian dilansir dari New York Post, direktur pemasaran organisasi itu berujar, ia tertarik mengikuti gaya hidup nudis setelah berlibur di pantai dengan telanjang saat berusia 14 tahun di Perancis.
Lalu Welch mengatakan aturan karantina memicu peningkatan jumlah anggota baru.
"Saya yakin orang-orang sehat itu tiba-tiba telanjang di rumah karena tidak harus berpakaian," ucapnya kepada Inews.
Acara online juga diadakan termasuk yoga telanjang, pertemuan pub virtual, dan ngopi pagi telanjang.
Seorang juru bicara British Naturism berkata kepada Daily Mail, organisasinya bertujuan membuat ketelanjangan lebih diterima secara sosial di seluruh negeri.
Ia juga mengungkapkan, kemungkinan orang melepaskan pakaiannya untuk alasan praktis juga, termasuk menghemat uang dan waktu untuk mencuci.
Pendukung gaya hidup ini di seluruh dunia tampak tidak malu memamerkan semuanya di media sosial untuk membuktikannya.
"Bisakah aku di-lockdown selamanya?" tulis duta besar British Naturism Pam Fraser di sebuah foto Instagram yang menunjukkan dirinya berpose telanjang bulat dengan rambut panjang terurai menutupi payudaranya.
"Aku senang tidak harus berpakaian setiap pagi. Ditambah lagi, aku tidak mau mencuci baju."
Seorang anggota nudis lain di Spanyol mengunggah fotonya sedang tersenyum sambil telanjang di tepi kolam.
Tren hidup telanjang ini juga memasuki kalangan selebriti.
Contohnya aktor Baby Driver Ansel Elgort yang pada April menggalang donasi untuk Covid-19.
Atlet UFC wanita Paige VanZant juga mengikuti tren ini dengan berkebun tanpa busana.
Namun ini juga bukan kali pertama orang memamerkan bagian tubuh mereka di siang bolong.
Pada November, influencer kesehatan Dave Asprey mengawali tren perineum sunning, yakni berjemur saat tidak ada matahari.
Perwakilan British Naturism Inggris berharap orang lain akan mengikutinya saat ulang tahun masing-masing.
"Kami ingin orang-orang menyadari betapa membebaskannya itu," kata Welch kepada Daily Mail, seraya menambahkan manusia "tidak dirancang untuk terus berpakaian 24 jam setiap hari."
Meskipun jumlah orang telanjang meningkat selama pandemi, tetapi nudisme tetap masih dipandang sebagai hal yang tabu di masyarakat.
"Sayangnya, banyak orang masih menghubungkan ketelanjangan secara langsung dengan seks," kata nudis Belgia, Nick dan Lins kepada Inews.
"Tapi kita bukan hanya sekelompok orang telanjang yang aneh."
GridPop.ID (*)