Find Us On Social Media :

Padahal Dijuluki 'Anak Emas', Gadis ini Justru Muak Atas Tuntutan Kedua Orang Tuanya hingga Nekat Habisi Nyawa Ayah dan Ibunya Sendiri, Kisahnya Berakhir Miris!

By Luvy Yulia Octaviani, Selasa, 16 Juni 2020 | 10:00 WIB

Padahal Dijuluki 'Anak Emas', Gadis ini Justru Muak Atas Tuntutan Kedua Orang Tuanya hingga Nekat Habisi Nyawa Ayah dan Ibunya Sendiri, Kisahnya Berakhir Miris!

GridPop.ID - Setiap orang tua pasti memiliki keinginan agar anak-anaknya menjadi sosok yang sukses.

Bahkan, orang tua juga rela mengeluarkan biaya yang tak sedikit demi pendidikan putra maupun putrinya.

Namun, terkadang ada orangtua yang selalu menuntut untuk mendapatkan hasil terbaik tanpa memperdulikan kondisi psikis sang anak.

Baca Juga: Sepi Job Syuting Bikin Kantong Mengering, Pasangan Artis Ini Putar Otak Jualan Sambal Instan Demi Sebotol Susu untuk Kedua Anaknya

Bahkan ada yang sampai depresi dan tertekan karena harus selalu memenuhi keinginan kedua orang tua.

Seperti kasus tragis yang dialami gadis belia yang dikenal sangan cerdas yang mengalami depresi sehingga nekat membunuh orangtua sendiri.

Dilansir Elitereaders, sebuah kasus tragis merenggut nyawa orangatua seorang gadis bernama Jennifer Pan.

Sang ibu tewas, dan ayahnya nyaris tewas oleh percobaan pembunuhan.

Yang membuat miris, dalang perencanaan pembunuhan ini tak lain adalah Jennifer sendiri.

Gadis yang terkenal jenius ini nekat menghabisi nyawa orangtuanya karena depresi dituntut terus menjadi anak berprestasi di sekolah.

Jennifer Pan dikenal sebagai 'anak emas' di mata orangtuanya.

Baca Juga: Dikirimi Uang Tiap Bulan oleh Istri yang Banting Tulang Jadi TKW di Negeri Orang, Pria Ini Nekat Selingkuh hingga Bangga Sebar Foto Telanjang, Reaksinya Saat Kepergok Bikin Tercengang

Ia siswa berprestasi selama menempuh studi di SMA Katolik, dan dengan mudah lulus sebagai sarjana Farmasi dari Universitas Toronto Kanada yang dikenal sebagai kampus favorit.

Orangtua Jennifer adalah pengungsi asal Vietnam, dan di perantauan mereka di Kanada mereka harus bekerja keras sebagai buruh untuk menghidupi dua buah hati mereka.

Inilah alasan kedua orangtua Jennifer memiliki harapan yang sangat tinggi agar putrinya tersebut bisa belajar dengan giat, bahkan harus berprestasi dalam bidang pendidikan yang ditempuhnya.

Baca Juga: Model Cantik Ditemukan Tewas Mengenaskan, Diduga Jadi Korban Pembunuhan Berencana Seorang Mantan Pejabat

Kedua orangtuanya sangat menghargai pendidikan.

Mereka juga orangtua yang disiplin, cenderung keras, bagi Jennifer dan adiknya, Felix, Jennifer adalah anak istimewa dan menjadi kebanggaan orang tua.

Jennifer disiplin mengikuti les piano dan skating, dan menguasai keduanya dengan sangat baik.

Jennifer juga berlatih bela diri dan perenang yang baik.

Dan di luar kegiatan ekstrakulikuler, ia adalah pelajar teladan yang tekun belajar hingga larut malam.

Pesta dan pacaran menjadi hal terlarang di rumahnya. Pendidikan adalah segalanya.

Miris, di balik semua hal mengesankan itu, tersembunyi kebohongan, kebencian, dan dendam yang kemudian menjurus pada tindakan mengerikan yang menghancurkan keluarga dan diri Jennifer: pembunuhan sadis.

Baca Juga: Jadi Makanan Sejuta Umat, Makan Tahu Setiap Hari dengan Porsi Segini Ternyata Berbahaya Bagi Kesehatan!

Segala harapan orangtuanya ternyata membuat Jennifer merasa tertekan.

Saat di kelas 8, prestasi belajar Jennifer mulai drop.

Ia tak lagi antusias belajar, dan nilai mulai anjlok, perlahan kepercayaan dirinya menurun.

Untuk menutupinya, Jennifer mulai berbohong hingga kebohongan menjadi kebiasaannya.

Baca Juga: Lagi, Artis Muda Meninggal Dunia! Penyanyi Jebolan Ajang Pencarian Bakat Ini Kini Telah Tiada

Dan gadis itu pun menjalani kehidupan ganda yang penuh kepalsuan dan penipuan.

Orangtua Jennifer mengira, putrinya adalah murid teladan, pelajar kelas "A".

Namun, nyatanya ia hanyalah kelas "B".

Mendapatkan nilai B masih lumayan bagi siswa lain, namun, di keluarga Jennifer merupakan itu aib.

Untuk menutupinya, Jennifer memalsukan raportnya, menutupi ketidakmampuannya.

Meski demikian, nilainya masih lumayan, ia pun diterima di Ryerson University di Toronto.

Namun, tak jadi mendapatkannya, gara-gara gagal dalam mata pelajaran kalkulus di akhir masa studinya.

Tak ingin mengecewakan orangtuanya, perempuan berkacamata itu berpura-pura kuliah.

Ia mengaku akan belajar sains selama 2 tahun di Ryerson University, sebelum melanjutkan kuliah di jurusan farmasi di University of Toronto yang terkemuka.

Baca Juga: Mulai Sekarang Jangan Lagi Makan Nasi Sisa Kemarin, Bisa Sebabkan Kematian! Begini Penjelasannya

Jennifer mengumpulkan buku-buku bekas, berbohong bahwa ia mendapatkan beasiswa sehingga orangtuanya tak curiga mengapa mereka tak pernah dimintai uang untuk membayar kuliah.

Tiap pagi Jennifer pamit kuliah pada orangtuanya. Namun, bukannya menuju kampus, ia pergi ke sebuah perpustakaan.

Tiba saat wisuda, gadis berambut hitam itu kembali berbohong dengan mengatakan, undangan yang dibagikan pada pihak orangtua terbatas.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Pria Ini Bongkar Isi Hati Krisdayanti hingga Blak-blakan Sebut Wajah KD Menegang Dengar Nama Aurel Anak Sulungnya

Gara-gara ketahuan berbohong, orang tua Jennifer semakin bersikap keras.

Kebohongan itu berjalan lancar, hingga suatu ketika Bich dan Hann curiga dengan perilaku putri mereka.

Keduanya pun menguntit Jennifer yang mengaku bekerja di sebuah rumah sakit.

Saat dusta itu terungkap, tak hanya hati orangtuanya yang hancur.

Jennifer pun makin tertekan, Bich dan Hann makin keras pada putrinya yang kala itu berusia dewasa.

Telepon genggam dilarang, komputer menjadi barang haram, Jennifer pun tak boleh berkencan dengan kekasihnya Daniel Wong.

Bahkan, odometer atau penunjuk jarak pada mobil selalu dipantau.

Jennifer diperintahkan melanjutkan pendidikannya.

Pengawasan ketat pun diberlakukan pada perempuan dewasa itu.

Daniel kemudian memutuskan hubungan. Itu menjadi titik krisis baginya.

Setelah putus, Jennifer dekat dengan pria bernama Andrew Montemayor, teman sekolahnya saat SD.

Ia pun mulai berpikir bagaimana untuk lepas dari segala tekanan.

Bersama Montemayor dan teman sekamar kekasih barunya itu, Ricardo Duncan, mereka merancang sebuah plot.

Baca Juga: Wanita Ini Keluhkan Rasa Sakit Tak Biasa di Bagian Miss V, Dokter Dibuat Syok Saat Temukan Benda Tak Masuk Akal Ini

Namun, apa yang mereka rancang hanya sekadar rencana hingga hubungan mereka bubar.

Jennifer pun dekat lagi dengan Daniel. Mereka berencana untuk menyewa tukang pukul.

Untuk memberi pelajaran pada "orangtua yang dianggap terlalu mengekang".

Jennifer mendapatkan ponsel baru dari Daniel, juga kontak ke seorang pria bernama Lenford "Homeboy" Crawford yang meminta duit 10 ribu dolar Kanada untuk mengerjai orangtua perempuan itu.

Baca Juga: Pulang ke Malaysia Meski 14 Hari Jalani Karantina, Ibunda Ashraf Sinclair Sampaikan Pesan Menyentuh Hati untuk BCL sang Menantu Kesayangan

Entah bagaimana awalnya, rencana itu menjadi plot pembunuhan.

Merasa itu kelewatan, Daniel mundur.

Suatu malam pada tahun 2010, Jennifer memutuskan untuk mengeksekusi rencananya.

Kala itu, jarum jam menunjuk ke pukul 22.00. Crawford, Mylvaganam, dan pria ketiga bernama Eric Carty memasuki pintu depan rumah target.

Mereka semua membawa senjata.

Bich dan Hann dipaksa turun ke lantai bawah.

Kepala mereka ditutupi selimut.

Sang ayah, Hann ditembak 2 kali, salah satunya di bagian muka.

Sementara ibunya, Bich ditembak 3 kali di kepala dan tewas seketika.

Ajaibnya, Hann selamat dan mengingat semua yang terjadi pada momentum mengerikan itu.

Pada 2014, pengadilan atas kasus tersebut digelar.

Saat vonis bersalah dijatuhkan, Jennifer tak menunjukkan emosinya. Datar.

Namun, saat awak media meninggalkan ruang sidang, ia menangis dan gemetar tak terkendali.

Dengan dakwaan tingkat pertama, Jennifer divonis seumur hidup, tanpa kesempatan mengajukan pembebasan bersyarat selama 25 tahun.

Ia berusia 28 tahun saat duduk sebagai pesakitan.

"Dan untuk dakwaan percobaan pembunuhan terhadap ayahnya, ia juga divonis menerima hukuman seumur hidup, yang akan dijalani secara bersamaan." Carty, Mylvaganam, dan Crawford masing-masing menerima hukuman serupa.

Baca Juga: Triknya Tak Laku Lagi Dijual di Dunia Hiburan, Barbie Kumalasari Alih Profesi Demi Sesuap Nasi Hingga Rombak Total Penampilannya yang Tak Disangka-sangka

GridPop.ID

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Miris, Gadis Jenius Ini Bunuh Orangtuanya Karena Depresi Dituntut Harus Berprestasi