Find Us On Social Media :

Diklaim Mampu Bunuh Virus Sampai 100 Persen, Kalung Antivirus Corona Produksi Kementerian Pertanian Ditertawakan dan Dicibir Habis-habisan: Ini Obat Apa Jimat?

By None, Minggu, 5 Juli 2020 | 13:42 WIB

Prototipe antivirus corona eucalyptus (Dok. Humas Kementan)

Sebaliknya, ada pula yang meminta agar masyarakat tak langsung bereaksi negatif atas upaya yang dilakukan pemerintah untuk menemukan sesuatu yang diharapkan bisa mencegah virus corona.

Apa tanggapan Kementerian Pertanian?

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementan Dr. Ir. Fadjry Djufry mengatakan, kalung antivirus corona merupakan produk eucalyptus yang dibuat dengan teknologi nano yang juga telah di-launching pada Mei 2020.

“Produk yang kemarin bulan Mei sudah di-launching,” ujar Fadjry, saat dihubungi Kompas.com Sabtu (4/7/2020).

Sementara, proses izin untuk produk eucalytus dalam bentuk kalung ini masih diproses. Adapun, produk-produk lainnya sudah mendapatkan izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

“Izin edar roll on dan inhaler dari BPOM sudah keluar. Sekarang lagi di produksi oleh PT Eagle Indhoparma, sedang kalung aroma terapi masih berproses,” jelas dia.

Ia menyebutkan roll on dan inhaler eucalyptus produksi Kementan akan tersedia pada akhir Juli di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Setahun Nikahi Janda 15 Tahun Lebih Tua, Kedok Fadel Islami Terbongkar, Ternyata Ambisi Besar Ini yang Ingin Dikuasai Suami Muzdalifah

Mengenai berbagai pandangan dan komentar terhadap produk ini, Fadjry mengatakan, hal itu diserahkan kepada preferensi masing-masing.

“Isi kalung itu sama dengan yang ada di roll on dengan teknologi nano,” jelas dia. Ia menekankan, meski nantinya menggunakan kalung antivirus ini, masyarakat diharapkan tetap patuh terhadap protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Tetap harus pakai masker dan menjalankan protokoler Covid-19,” kata Fadjry.

Launching produk pada Mei 2020 Sebelumnya, seperti diberitakan Kompas.com, 10 Mei 2020, Kementerian Pertanian me-launching produk yang diklaim sebagai antivirus corona berbasis eucalyptus pada Jumat (8/5/2020).