"Bukannya kamu pernah bilang sama mama, kenapa sih kakak dibolehin, aku enggak?" timpal Astrid Kuya.
"Ya mungkin kakak lebih tua," jawab Nino Kuya.
"Kamu ngerasa gak kalau kami lebih sering marah ke kamu dibanding kakak?" tanya Uya Kuya lagi.
"Mungkin aku lebih bandel dari kakak," jawab Nino Kuya.
Kemudian, Uya Kuya pun bersiap membongkar sosok Nino Kuya yang sebenarnya.
Akan tetapi, Astrid Kuya ini kembali mengingatkan agar sang anak jangan pernah membencinya jika sudah membongkar fakta ini.
"Kalau papa mama mau ngomong sesuatu yang mengegetkan mengejutkan kamu...." ujar Uya Kuya.
"Kamu gak akan benci sama kita kan?" timpal Astrid Kuya.
"Tergantung," jawab Nino Kuya lagi.
Tak lama kemudian, Astrid kuya sempat melarang Uya Kuya untuk tidak menbongkar fakta tersebut pada Nino Kuya.
"Jangan dong, kasihan dia," ucap Astrid Kuya memohon.
"Kita harus ngomong, karena dia udah gede," tegas Uya Kuya.
"Tapi jangan kayak gini, kasihan, stop!" sergah Astrid kuya.
Melihat pertengkaran kedua orangtuanya, Nino Kuya sempat bingung.