Find Us On Social Media :

Jangan Dianggap Remeh, Kecanduan Nonton Film Dewasa Bisa Sebabkan Gangguan Psikis, Berikut Penjelasan Ahli Kesehatan!

By None, Minggu, 5 Juli 2020 | 05:35 WIB

ilustrasi video porno.

GridPop.ID - Industri film dewasa sudah menjamur hampir di seluruh negara di dunia.

Film ini kerap disebut dengan film orang dewasa, membuat film ini seolah sah jika ditonton saat seseorang sudah dewasa.

Namun, tak banyak yang tahu ada bahaya besar jika seseorang kecanduan menonton video dewasa ini.

Hal ini diungkapkan oleh seorang seksolog Klinis Zoya Amirin.

Baca Juga: Viral, Paranormal Ini Bocorkan Rahasia Besar, Makanan Ini Disebut Bisa Jadi Penangkal Santet dan Obat Banyak Penyakit, Ternyata Sering Kita Konsumsi Sehari-hari!

Menonton film pornografi ternyata memiliki banyak dampak buruk bagi psikologis seseorang.

"Kalau terpapar pornografi ada banyak dampak buruknya terutama untuk laki-laki, perempuan juga," kata Zoya Amirin di YouTube, Jumat (3/7/2020).

Selain memiliki sisi adiktif atau ketagihan, film dewasadapat menggangu kenormalan seksualitas seseorang.

Baca Juga: Sadar Agamanya Jadi Perdebatan di Sosial Media, Sopha Latjuba yang Pernah Jadi Mualaf Unggah Foto Jelaskan Pilihan Keyakinannya!

"Film dewasa itu bisa mempertanyakan kenormalan seksualitas kita," lanjutnya.

Misalnya, jadi membandingkan apa yang disajikan dalam film dewasa tersebut dengan aktivitas seksual sesungguhnya.

Sehingga mengira semua yang disajikan film dewasa adalah hal sebenarnya.

Baca Juga: Tabiat Asli Luna Maya Terbongkar, Satpam Kompek Sebut Sang Artis Kerap Bagikan Hal Ini hingga Jadi Buah Bibir Tetangga, Ada Apa?

"Yang sering nonton film dewasa malah jadi galau kehidupan seksnya," tandasnya.

GridPop,ID (*)

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Ussy Sulistiawaty Tetiba Menyesal hingga Utarakan Permohonan Maaf pada Anak-anaknya Gegara Sudah Lama Sembunyikan Aib Andhika Pratama: Aku Pikir Papanya Selalu Jadi Sosok SempurnaArtikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul 'Stop Nonton Film Porno! Ternyata Berdampak pada Psikologis, Loh!'