Alasannya agar sapi bernama Puang Tedong itu tidak kedinginan sehingga bisa tidur nyeyak.
"Ada banyak upaya yang saya lakukan agar Puang Tedong tetap sehat dan bisa diserahkan utuh ke Presiden Jokowi. Saya sudah beri dua lembar karpet hitam, menjaga mandi, dan makannya tiga kali sehari," kata Rahman.
"Ini bukan hanya soal harganya yang fantastis dan membuat saya senang, lebih dari itu, saya bangga karena sapi kesayangan saya dibeli orang penting,” lanjut dia saat ditemui Kompas.com, Minggu (26/7/2020).
Bahkan, dirinya rutin melakukan ronda malam agar sapi yang dibeli orang nomor satu di Indonesia itu tidak hilang.
Rahman membanderol sapinya dengan harga Rp 100 juta, tetapi akhirnya dilepas dengan harga Rp 89 juta.
Ketika hendak dibawa ke tempat penyembelihan hewan kurban, sapi Puang Tedong sempat mengamuk.
Ia menyeruduk benda apa saja di sekitarnya dan sempat membuat masyarakat ketakutan.
Usai mengamuk dua jam, sapi itu kembali tenang dan dibawa ke tempat penyembelihan hewan kurban.