Meskipun, ada kekhawatiran mengenai keamanan, efektivitas, dan apakah negara ini mengambil jalan pintas dalam pengembangannya.
Para pejabat Rusia mengatakan, mereka tengah bekerja untuk persetujuan vaksin pada 10 Agustus atau lebih awal daripada itu.
Persetujuan ini dilakukan untuk vaksin yang telah dibuat oleh Gamaleya Institute yang berbasis di Moskow.
Melansir CNN, Kamis (30/07), persetujuan tersebut untuk penggunaan umum, dengan petugas kesehatan garis depan yang akan mendapatkannya terlebih dahulu.
"Ini momen Sputnik," kata Kirill Dmitriev, Kepala Dana Kekayaan Negara Rusia, yang membiayai penelitian vaksin Rusia, merujuk pada suksesnya peluncuran satelit pertama dunia oleh Uni Soviet pada 1957.
"Orang Amerika terkejut ketika mereka mendengar bunyi Sputnik.
Itu sama dengan vaksin ini. Rusia akan sampai di sana lebih dulu," ujar dia.
Namun, Rusia tidak merilis data ilmiah mengenai pengujian vaksin ini, sehingga belum dapat memverifikasi terkait keamanan dan keefektifannya.
Para kritikus mengatakan, desakan negara ini untuk vaksin datang di tengah tekanan politik dari Kremlin, yang ingin menggambarkan Rusia sebagai kekuatan ilmiah global.
Muncul juga kekhawatiran mengenai pengujian vaksin ini terhadap manusia yang tidak lengkap.