Find Us On Social Media :

Hanya Karena Beda Pilihan Saat Pilkades, Acara Hajatan Janda Tua Ini Gagal Total, Makanan Kenduri Sampai Dilepeh Mentah-mentah oleh Tetangga

By Arif B,None, Jumat, 31 Juli 2020 | 20:40 WIB

ilustrasi resepsi pernikahan

GridPop.ID - Miris, begitulah kata yang sekiranya tepat untuk menggambarkan kejadian yang dialami janda 50 tahun asal Sragen.Bagaimana tidak, di hari dimana dia menikahkan anaknya itu tidak ada satu pun tetangga atau warga Desa Jetak, Kelurahan Hadiluwih, Sragen, Jawa Tengah, yang datang.Bahkan, karang taruna pun tidak ikut membantu Tini, panggilan akrab Suhartini, dalam mempersiapkan acara  yang digelar pada Rabu (16/10/2019).

Baca Juga: Viral, Kepergok 'Rampok' Hidangan di Resepsi Pernikahan, Emak-emak Ini Justru Beri Reaksi Tak Terduga, Kocak!

Usut punya usut, ternyata janda tua itu dimusuhi oleh warga sekampungnya.

Maka tak heran saat mempersiapkan acara pun ia dipersulit oleh pihak kelurahan.

Kira-kira kenapa bisa begitu ya? Simak kisah lengkapnya.

Baca Juga: Bak Angin Segar, Bupati Bogor Ade Yasin Beri Lampu Hijau Bagi Pasangan yang Ingin Gelar Resepsi Pernikahan, Simak Syarat-syaratnya!

Tini yang dikenal selalu ringan tangan di lingkungannya terpaksa menggelar acara hajatan tanpa dihadiri tamu.

Meski begitu, ia tetap tegar mempersiapkan perlengkapan pesta resepsi dengan bantuan warga desa lain.

Janda tua itu tak menyangka jika pilihannya yang berbeda saat pemilihan Kepala Desa (Kades) membuat nasibnya seperti ini.

Baca Juga: Padahal Pernikahannya Belum Seumur Jagung, Rizki DA Diramal Denny Darko Masih Terbayang-bayang Sosok Lesty Kejora: Masih Ada Rasa

Ya, alasan warga Desa Jetak memboikot acara nikahan yang digelar Tini disebut-sebut karena Tini memiliki pilihan Kades yang berbeda.Padahal ratusan kursi, meja, tenda hingga dekorasi pelaminan sudah dipasang dengan maksimal.Bahkan beberapa warga justru ada yang menolak mentah-mentah makanan kenduri yang diberikan Tini.

Baca Juga: Jarang Unggah Irwan Mussry di Media Sosial hingga Beredar Kabar Pernikahannya Renggang, Maia Estianty Akhirnya Buka Suara: Dia Agak Enek Sebenernya"Hari besoknya ibu ngasih nasi sebagai tanda terima kasih dan silaturahmi karena sama-sama membantu, tapi banyak yang menolak. Ada yang menerima, tapi diambil oknum terus dikembalikan," terang Siti, anak pertama Tini.

Siti Aminah (27) putri sulung Tini pun mengaku kecewa dengan sikap warga terhadap ibunya.Ibunya yang tak tahu apa-apa soal pilkades justru dijadikan korban sampai tidak ada warga yang mau datang membantu acara ."Ibu bukan kader, bukan timses, tidak mencolok, kawan sana kawan sini, ia saja hanya buruh tani biasa dan ibu rumah tangga,""Kalau gak kerja, ibu cuma bantu jaga warung kakaknya, bungkusi atau apa," ucap Siti kepada TribunSolo.com di RT 13 Dukuh Jetak, Desa Hadiluwih, Sumberlawang, Sragen, Kamis (17/10/2019).

Baca Juga: Dulu Jor-joran Gelar Resepsi Mewah di Bali, Nasib Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah Berubah Drastis, Sisa Saldo Tinggal Rp 40 Ribu Sampai Rela Lakukan Hal Ini Demi Check Up Bayi Serta Sesuap Nasi!Acara pemboikotan itu sendiri disebut Siti sudah tampak sejak malam klumpukan ulem atau pembuatan undangan pada selasa atau seminggu yang lalu."Sebelum klumpukan ulem, sekitar hari rabu, ibu itu datang ke Pak RT biasalah silaturahmi mau minta tolong untuk membantu ngurus ," kata Siti.

Baca Juga: Bak Ring Tinju, Resepsi Pernikahan Ini Diwarnai Aksi Adu Jotos Antara Dua Keluarga Mempelai Gegara Makanan Ini!Melansir dari Kompas.com, saat itu Tini mendatangi ketua RT setempat untuk meminta bantuan pembagian kerja.Namun, ketua RT mengatakan kalau pembagian kerja bukan kewenangannya lagi.

Ketua RT pun kemudian menyuruh Tini untuk menemui Karang Taruna.Setelah menemui pihak Karang Taruna, lagi-lagi Tini tidak mendapatkan hasil yang diharapkan.Merasa dipermainkan Tini memilih pulang."Karena disuruh ke sana kemari, saya kemudian pulang," kata Tini saat ditemui Kompas.com di Sragen, Jawa Tengah, Kamis (17/10/2019).

Baca Juga: Resepsi Pernikahan Berubah Jadi Bencana, Satu Persatu Anggota Keluarga Tertular Covid-19 Usai Pesta hingga Meninggal Dunia, Begini Kisahnya yang Menyayat HatiSiti pun mengaku memang ada warga yang sengaja memprovokasi warga lainnya agar tidak datang.Alasannya disebut-sebut memang karena pilihan Tini yang berbeda dari pilihan warga lain saat Pilkades yang digelar 5 September 2019 lalu."Ada undangan kumbakarnan (rapat persiapan pesta pernikahan) banyak masyarakat yang tak datang. Banyak yang bilang di jalan warga diteriakin tidak boleh datang ke rumah," kata anak pertama Tini, Siti (27)."Ada orang yang melarang warga supaya tidak datang ke rumah. Entah apa masalahnya, pertama katanya pilkades." lanjutnya.

Baca Juga: Berakhir Petaka, Pernikahan Ini Tiba-tiba Berubah Jadi Ricuh Usai Mantan Kekasih Pengantin Datang ke Pesta, Kursi-kursi Melayang hingga Para Tamu Saling Adu JotosMeski tanpa bantuan warga desanya, Tini pun tetap menggelar acara  anaknya itu sendiri.Ia justru mendapatkan bantuan dari warga lain di luar desa.

GridPop.ID (*)

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Janda Tua Dimusuhi Sekampung, Hajatan Nikah Tamu Nihil, Awalnya Soal Kades, Anak: Entah Masalah Apa"