Find Us On Social Media :

Ragu Gilang Punya Fetish Kain Jarik, Psikolog Forensik Kuliti Kelakuan Janggal Pelaku pada Para Korbannya: Nggak Konsisten, Ada Kemungkinan Penyimpangan Lain!

By Arif B,None, Minggu, 2 Agustus 2020 | 07:30 WIB

Gilang Eizan, pelaku fetish kain jarik yang kerap memangsa mahasiswa baru

Ia pun menyebut kalau dugaan gangguan seksual yang dialami Gilang harus dibuktikan terlebih dulu kan.

"Cuma kan penyimpangan seksual itu kan banyak, apakah itu terkait juga dengan masalah disorientasi, apakah itu dengan objeknya, nah persoalannya adalah ketika kita bicara fetish adalah benda mati atau tubuh, nah sementara konon katanya ada fotonya saja, ada yang kemudian dibungkus kemudian dilakban, ada yang bahkan tidak pakai jarik," jelas Kasandra Putranto.

Itu artinya, menurut Kasandra Putranto, Gilang cenderung tidak konsisten antara satu dengan yang lainnya saat melakukan aksinya.

Untuk itu harus dikumpulkan terlebih dahulu semuanya, dan juga harus dilakukan pemeriksaan terhadap korban.

Baca Juga: Sekian Lama Tak Kelihatan Batang Hidungya, Artis Ini Tiba-tiba Muncul Bawa Kabar Mencengangkan, Akui Idap Gangguan Mental hingga Harus Konsultasi Psikolog

"Baru dapat kita kembangkan apakah betul ini termasuk fetish atau bukan, saya yakinnya juga mungkin ada kemungkinan lain, dugaan lain itu juga patut diperhitungkan karena sekarang ini justru semua orang sudah semakin yakin bahwa itu fetish dan sudah langsung memberi nama yang menurut saya justru belum boleh dilakukan," ungkapnya.

"Persoalannya adalah di kasus ini saja mungkin saya rasa hanya saya yang meragukan bahwa itu fetish, karena semuanya sudah langsung mengeluarkan pendapat bahwa ini fetish dan diyakini kebenarannya, bahkan sudah dilabel," tambahnya.

Baca Juga: Tiba-tiba Periksakan Betrand Peto ke Psikolog, Ruben Onsu Kaget Bukan Kepalang Anaknya Diam-diam Simpan Rahasia Besar: Dia Nggak Pernah Lho Ngomong Sama Kita

Padahal berdasarkan cerita korban di media sosial, ia melihat adanya bentuk kekerasan, di mana beberapa korban ada yang mengaku diikat kemudian dilakban.

"Bahkan ada juga yang tidak menggunakan jarik, jadi sebenarnya pengenaan label fetish jarik tidak tepat, karena ternyata tidak konsisten gitu. Persoalannya, yang jadi sumber pemuasan ke kebutuhannya itu adalah jariknya atau orangnya? Kalau orangnya, ini kan berarti sudah benda hidup ya, berarti kan kembali lagi dugaan fetish ini tidak dapat kita tegakkan," jelasnya.

Sehingga untuk menggali tentang penyebab itu, menurut Kasandra Putranto, pelakunya harus kita temukan dan kemudian diperiksa.

"Yang jelas, ada kemungkinan penyimpangan yang lain, yang bukan fetish," tuturnya.

GridPop.ID (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun Bogor dengan judul "Psikolog Forensik Ragu Gilang Alami Fetish Kain Jarik: Kemungkinan Ada Penyimpangan Lain"