Find Us On Social Media :

Ragu Gilang Punya Fetish Kain Jarik, Psikolog Forensik Kuliti Kelakuan Janggal Pelaku pada Para Korbannya: Nggak Konsisten, Ada Kemungkinan Penyimpangan Lain!

By Arif B,None, Minggu, 2 Agustus 2020 | 07:30 WIB

Gilang Eizan, pelaku fetish kain jarik yang kerap memangsa mahasiswa baru

GridPop.ID - Kasus fetish kain jarik yang dilakukan Gilang Eizan terus diselidiki polisi.

Bahkan kini, polisi telah menggandeng pihak Universitas Airlangga untuk mencari keberadaan Gilang Eizan.

Karena seperti yang diketahui, Gilang Eizan merupakan  mahasiswa jurusan Sastra Indonesia dari Universitas Airlangga Surabaya.

Baca Juga: Ramai di Medsos Gilang Bungkus Jarik Diduga Miliki Kelainan Seksual, Ini Dia 10 Jenis Fetis Seksual yang Perlu Diketahui, Dari yang Paling Aneh hingga Sadis!

Polisi berharap dengan menggandeng pihak Unair mereka dapat mengungkap kasus penyimpangan seksual di lingkungan kampus.

Pasalnya setelah sosoknya viral di dunia maya, banyak yang telah mengaku menjadi korban fetish Gilang.

Di mana rata-rata korban adalah adalah mahasiswa angkatan baru.

Baca Juga: Borok Pelaku Fetish Bungkus Jarik Terkuak, Gilang Eizan Ternyata Pernah Diarak Warga Keliling Kampung Gegara Kepergok Zina, Rekan Sekampusnya Bongkar Tabiat Pelaku

Gilang disebut memiliki fetish kepada seseorang yang terbungkus kain jarik dan diikat seperti mayat.

Hingga kini, korban dari fetish Gilang sudah mencapai puluhan orang dari berbagai kampus di Surabaya.

Meski begitu, Psikolog Klinis Forensik A Kasandra Putranto justru ragu kalau apa yang dilakukan oleh Gilang itu adalah fetish kain jarik.

Baca Juga: Heboh Sosok Gilang Predator Fetish Kain Jarik Berkedok Riset, Ernest Prakasa Ikut Dibuat Geram dengan Tabiat Pelaku Usai Kecolongan Pernah Selfie Bareng

Ia malah menduga adanya penyimpangan yang lain dan bukan merupakan fetish.

Dilansir dari Youtube tvOneNews Sabtu (1/8/2020), Kasandra Putranto awalnya menjelaskan terlebih dahulu apa itu fetish.

"Fetish itu adalah gangguan atau penyimpangan seksual di mana seseorang mencari pemuasan kebutuhan dari benda-benda mati dan bagian tubuh yang non alat reproduksi, bisa jadi itu kaki, tangan, kuku, jempol. Tapi bukan bagian yang biasanya dan wajarnya orang-orang lain secara normal misalnya," jelas dia.

Baca Juga: Selama Ini Disimpan Rapat, Sarwendah Blak-Blakan Ngaku Miliki Kelainan ini Sampai Harus Pergi ke Psikolog Gegara Khawatirkan Kondisinya hingga Singgung Soal Kekecewaan, Ada Apa?

Selain bagian tubuh lain, bisa juga kepada benda mati, misalnya sepatu, sendal, baju, bagian baju dalam dan sebagainya.

"Nah pertanyaannya adalah, apakah kasus ini adalah kasus fetish? Menurut saya justru patut diragukan karena kebanyakan justru belum memeriksa yang bersangkutan dan justru melibatkan komentar-komentar, pendapat-pendapat yang belum bisa dibuktikan kebenarannya," tutur Kasandra Putranto.

Ia pun menyebut bahwa kasus ini baru bisa dikatakan fetish kain jarik jika sudah dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu kepada pelaku paling tidak.

Baca Juga: Dijodoh-jodohkan Gegara Sama-sama Ditinggal Nikah, Rizky Billar Kepergok Sering Curi-curi Pandang Melihat Lesty Kejora, Begini Artinya Menurut Psikolog

"Apabila ternyata belum ditemukan, kemudian mungkin juga bisa dilakukan pemeriksaan terhadap korban," tambahnya.

Nah korban inilah yang menurutnya harus dilihat, apa saja yang sudah pernah dilakukan oleh pelaku terhadapnya.

Mungkin misalnya ada foto, dibungkus, dilakban, dan diikat.

"Tapi ada juga yang melaporkan pernah disentuh, kemudian juga ada intimidasi dan sebagainya," katanya.

Baca Juga: Terbongkar! Ternyata Ini yang Bikin Reino Barack Ogah Balikan hingga Terang-terangan Bilang Geli pada Luna Maya, Psikolog Bongkar Perangai Asli Mantan Kekasihnya yang Bikin Suami Syahrini Ilfeel Parah

Untuk itu menurutnya ini sudah masuk ranah pencabulan.

"Dugaan fetish harus ditegakkan, tetapi juga pencabulan sudah pasti hampir bisa diterima. Oleh karena itu tentu saja sudah menjadi ranah hukum, di mana akhirnya kepolisian tentu juga sedang dalam usaha mencari yang bersangkutan," kata dia.

Ia pun menyebut kalau dugaan gangguan seksual yang dialami Gilang harus dibuktikan terlebih dulu kan.

"Cuma kan penyimpangan seksual itu kan banyak, apakah itu terkait juga dengan masalah disorientasi, apakah itu dengan objeknya, nah persoalannya adalah ketika kita bicara fetish adalah benda mati atau tubuh, nah sementara konon katanya ada fotonya saja, ada yang kemudian dibungkus kemudian dilakban, ada yang bahkan tidak pakai jarik," jelas Kasandra Putranto.

Itu artinya, menurut Kasandra Putranto, Gilang cenderung tidak konsisten antara satu dengan yang lainnya saat melakukan aksinya.

Untuk itu harus dikumpulkan terlebih dahulu semuanya, dan juga harus dilakukan pemeriksaan terhadap korban.

Baca Juga: Sekian Lama Tak Kelihatan Batang Hidungya, Artis Ini Tiba-tiba Muncul Bawa Kabar Mencengangkan, Akui Idap Gangguan Mental hingga Harus Konsultasi Psikolog

"Baru dapat kita kembangkan apakah betul ini termasuk fetish atau bukan, saya yakinnya juga mungkin ada kemungkinan lain, dugaan lain itu juga patut diperhitungkan karena sekarang ini justru semua orang sudah semakin yakin bahwa itu fetish dan sudah langsung memberi nama yang menurut saya justru belum boleh dilakukan," ungkapnya.

"Persoalannya adalah di kasus ini saja mungkin saya rasa hanya saya yang meragukan bahwa itu fetish, karena semuanya sudah langsung mengeluarkan pendapat bahwa ini fetish dan diyakini kebenarannya, bahkan sudah dilabel," tambahnya.

Baca Juga: Tiba-tiba Periksakan Betrand Peto ke Psikolog, Ruben Onsu Kaget Bukan Kepalang Anaknya Diam-diam Simpan Rahasia Besar: Dia Nggak Pernah Lho Ngomong Sama Kita

Padahal berdasarkan cerita korban di media sosial, ia melihat adanya bentuk kekerasan, di mana beberapa korban ada yang mengaku diikat kemudian dilakban.

"Bahkan ada juga yang tidak menggunakan jarik, jadi sebenarnya pengenaan label fetish jarik tidak tepat, karena ternyata tidak konsisten gitu. Persoalannya, yang jadi sumber pemuasan ke kebutuhannya itu adalah jariknya atau orangnya? Kalau orangnya, ini kan berarti sudah benda hidup ya, berarti kan kembali lagi dugaan fetish ini tidak dapat kita tegakkan," jelasnya.

Sehingga untuk menggali tentang penyebab itu, menurut Kasandra Putranto, pelakunya harus kita temukan dan kemudian diperiksa.

"Yang jelas, ada kemungkinan penyimpangan yang lain, yang bukan fetish," tuturnya.

GridPop.ID (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun Bogor dengan judul "Psikolog Forensik Ragu Gilang Alami Fetish Kain Jarik: Kemungkinan Ada Penyimpangan Lain"