Seorang penduduk provinsi Ryanggang di perbatasan Tiongkok mengatakan kepada RFA bahwa mereka harus melewati pos pemeriksaan dengan kartu ID, juga ditambah hingga lima sertifikat dan janji tertulis.
Sementara itu, kerabat mereka yang melarikan diri dari negara itu saat bepergian ke wilayah perbatasan dikenakan hukuman termasuk pengasingan internal.
Pembatasan itu merupakan bagian dari kampanye pemerintah untuk mendiskreditkan orang-orang buangan setelah selebaran propaganda anti pemerintah diterbangkan melintasi perbatasan dari Korea Selatan.
Awal bulan ini, 30 keluarga dari Pyongyang diasingkan ke daerah pedesaan ketika kerabat mereka yang bekerja di luar negeri hilang.
Muncul tindakan karantina virus korona yang ketat dan penyaringan distrik, serta test kit, pakaian pelindung dan peralatan medis sedang dipasok, menurut kantor berita negara bagian KCNA Utara.
Langkah-langkah itu dilakukan setelah Kim mengumumkan keadaan darurat pada hari Minggu setelah seseorang yang membelot ke Korea Selatan tiga tahun lalu kembali melintasi zona demiliterisasi yang sangat dibentengi (DMZ) ke Kaesong bulan ini dengan gejala Covid-19, KCNA melaporkan.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan jodol "Gerah Terus-terusan Boroknya Diumbar Bangsa Sendiri, Korea Utara Lakukan Hal Ini untuk Mencegah Adanya Pembelot, Rakyatnya Bak Hidup dalam Sangkar"