Find Us On Social Media :

2.750 Ton Amonium Nitrat Diduga Sebabkan 2 Ledakan Dahsyat di Ibu Kota Lebanon, Ahli Sebut Goncangannya Setara Gempa 3,3 Magnitudo hingga Terasa ke Negara Tetangga!

By Andriana Oky, Rabu, 5 Agustus 2020 | 18:00 WIB

Tangkapan rekaman video memperlihatkan jamur raksasa terbentuk dalam ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon, pada 4 Agustus 2020. Setidaknya 73 orang tewas dalam insiden tersebut dengan ribuan lainnya terluka.

GridPop.ID - Ledakan dahsyat yang terjadi di Ibu Kota Lebanon, Beirut turut mengguncang publik dunia.

Korban tewas akibat ledakan dahsyat tersebut pun terus bertambah.

Dilaporkan masih ada banyak data orang hilang akibat ledakan dahsyat yang terjadi pada Selasa (4/8/2020) petang waktu setempat ini.

Merujuk artikel terbitan Kompas.com mengutip laman New York Times, diungkapkan ada dua ledakan yang terjadi dalam insiden ini.

Baca Juga: Jor-joran Gelar Nikahan Mewah 7 Tahun Lalu, Ruben Onsu Beberkan Kisah Pilu di Awal Pernikahannya hingga Haramkan Istrinya Keluar Uang Sendiri untuk Belanja Bulanan

Ledakan pertama terjadi di kawasan pelabuhan pada Selasa petang waktu setempat.

Ledakan kedua terjadi lebih dahsyat selang beberapa saat, tepatnya pada pukul 18.08 waktu setempat.

Akibat ledakan kedua ini, kepulan asap berwarna oranye membubung ke langit.

Bahkan sampai diikuti gelombang kejut mirip tornado yang menyapu Beirut.

Baca Juga: Sesumbar Mau Bawa Orang Tua ke Rumah Lesty Kejora, Makna Gerak-gerik Rizky Billar Malah Dibongkar Pakar Ekspresi: Dia Menunggu Respon

Saking masifnya, ledakan itu bisa terdengar hingga ke negara tetangga, seperti Siprus yang terletak 240 kilometer jauhnya.

Masih melansir dari laman Kompas.com yang mengutip dari Reuters, Presiden Lebanon menulis pernyataan di akun Twitter kepresidenan @LBpresidency, Aoun mengaku tidak akan puas sampai menemukan orang yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

"Karena tidak dapat diterima bahwa pengiriman 'amonium nitrat' diperkirakan 2.750 ton selama 6 tahun di sebuah gudang tanpa mengambil tindakan pencegahan, yang membahayakan keselamatan warga negara," tulisnya.

Senyawa amonium nitrat digunakan secara luas dalam bubuk dan bahan peledak.

"Amonium nitrat tidak terbakar. Namun, itu akan mendukung dan meningkatkan laju pembakaran di hadapan bahan yang mudah terbakar atau mudah terbakar bahkan tanpa adanya oksigen.

Baca Juga: Sesumbar Mau Beli Rumah Rp 90 Miliar, Sumber Pundi-pundi Duit Baim Wong Jadi Sorotan, Ternyata Ini yang Bikin Suami Paula Verhoeven Tajir Melintir Hingga Bikin Raffi Ahmad Melongo: 4 Bulan Ketutup Rumahnya!

Ketika dipanaskan akan meleleh, terurai, dan melepaskan gas beracun, termasuk nitrogen oksida (NO x ) dan gas amonia (NH 3 ).

Ketika dipanaskan secara berlebihan (misalnya dalam kebakaran) dapat menyebabkan ledakan di ruang tertutup dan wadah atau bejana yang tertutup dapat pecah dengan hebat.

Ledakan itu menciptakan gelombang seismik yang setara dengan gempa berkekuatan 3,3 magnitudo.

Namun, setara dengan magnitudo 3,3 tidak, "Langsung sebanding dengan gempa dengan ukuran yang sama.

"Itu karena ledakan jenis permukaan, seperti ledakan di Beirut, tidak menghasilkan magnitudo sebesar gempa bumi", demikian menurut Don Blakeman, ahli geofisika di Pusat Informasi Gempa Bumi Nasional.

Baca Juga: Tak Terdengar Kabar Hamil Tiba-tiba Lahiran Anak Kedua, Penampilan Kahiyang Ayu Saat Maternity Photoshoot Sukses Bikin Seantero Negeri Melongo: Gokil Lancip Banget!

Blakeman mengatakan, sebagian besar energinya masuk ke udara dan bangunan.

"Tidak cukup energi yang ditransmisikan ke dalam batuan di tanah," katanya.

Artinya, jika ledakan itu terjadi di bawah permukaan bumi, besarnya akan lebih tinggi.

GridPop.ID (*)