Find Us On Social Media :

Geger Kasus Fetish Kain Jarik, Pelaku Gilang Bungkus Diduga Alami Gangguan Parafilia, Apa Itu?

By None, Sabtu, 8 Agustus 2020 | 13:40 WIB

ilustrasi fetish yang terjadi pada diri seseorang

Untuk melihat apa alasan Gilang melakukan fetish kain jarik pada para korbannya, psikiater harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Tapi memang salah satu hal yang penting untuk psikiater adalah melihat dasar dari aksi satunya, jadi gangguan kejiwaan yang bisa terjadi pada orang yang mengalami fetish ini,” ujar Andri.

“Misalnya apakah dia mengalami gangguan depresi, karena penelitian mengatakan bahwa fetish dan kelainan seksual lainnya di parafilia banyak dialami orang-orang yang depresi,” lanjutnya.

Baca Juga: Pantas Berani Persunting Anak Bos TV Indonesia, Ternyata Sosok Mantu Harry Tanoesudibjo Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ini Sederet Kekayaannya yang Bikin Melongo

Kecenderungan memiliki perlaku seksual menyimpang parafilia ini biasanya juga disertai dengan rendahnya kepercayaan diri dan self eksteem atau harga diri yang juga rendah.

Bagaimana mengatasinya Andri menambahkan bahwa fetish yang sudah tergolong dalam parafilia ini sebenarnya bisa diatasi dengan menjalani terapi kejiwaan.

“Ini biasanya kalau terapi perilaku akan sangat membantu, apalagi kalau dorongan seksualnya masih bisa dikendalikan oleh orang tersebut,” kata Andri.

Baca Juga: Sebut Billy Syahputra Akan Jatuh Miskin Jika Tinggalkan Amanda Manopo, Denny Darko: Kalau Dia Sampai Berani Selingkuh...

Terapi tersebut ditujukan agar perbuatannya tidak merugikan orang lain.

“Karena bagaimanapun kita tidak berharap orang ini melakukannya lagi, tapi juga kita perlu berempati,” kata Andi.

GridPop.ID (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kasus Fetish Kain Jarik Dianggap Gangguan Parafilia, Apa Itu?