Find Us On Social Media :

Selama Ini Diperdebatkan, Ternyata Sinar Matahari Pada Waktu Inilah yang Terbaik untuk Tubuh, Jangan Sampai Salah!

By None, Senin, 10 Agustus 2020 | 07:30 WIB

Berjemur dibawah paparan sinar matahari

GridPop.ID - Beberapa waktu sempat menjadi perdebatan, pukul berapakah yang tepat untuk berjemur.

Banyak yang berasumsi dibawah pukul 09.00, ada juga yang berpendapat di atas pukul 09.00 lah yang terbaik.

Siapa sangka, sinar matahari di atas jam 09.00 pagi ternyata baik bagi tubuh kita.

Meski menyengat dan kerap diyakini tak baik bagi kulit, sinar matahari di atas jam 09.00 bermanfaat khususnya bagi lansia.

Baca Juga: Tak Kalah Cantik dengan Istri Baru Roy Marten, Ini Dia Sosok Ibu Kandung Gading Marten yang Tak Pernah Terekspos, Miliki Paras Ayu dan Berkelas!

"Sinar matahari yang dianjurkan bukan yang di bawah jam 09.00, karena ultraviolet-B (UVB) belum ada," ungkap Ketua Perhimpunan Geriatri Medik Indonesia (Pergami), Prof dr Siti Setiati, SpPD-KGER di Jakarta, Kamis (4/7/2019).

Siti menjelaskan ultraviolet-A dan ultraviolet-C memang tak sehat.

Namun ultraviolet-B memberikan vitamin D yang baik bagi pertumbuhan tulang dan gigi.

"Nah, UVB adanya di jam 09.00 ke atas sampai jam 15.00."

Baca Juga: Kini Hidup Enak Usai Dinikahi Komisaris Utama Pertamina, Tabiat Puput Nastiti Devi Dikuliti Sang Ayah, Sebut Putrinya Mulai Jarang Temui Orang Tua

"Kebutuhannya berbeda, kalau jam 09.00 cukup (paparan) 15 menit, jam 11 cukup 5 menit, makin siang makin dikit kebutuhannya.

Dan ini cukup tiga kali seminggu," ujar Siti.

Kesimpulan ini didapatkan Siti setelah mengamati 74 perempuan berusia 60-90 tahun yang tinggal di empat panti werda di Jakarta dan Bekasi.

Sebanyak 74 perempuan ini dibagi menjadi dua yakni kelompok kontrol dan kelompok studi.

Baca Juga: Sejak Kecil Suka Lihat Orang Selimutan, Orangtua Gilang 'Bungkus' Diam Saja Meski Tau Penyakit Anaknya Terbawa Sampai Kuliah

Kelompok kontrol hanya mendapat kalsium 1000 mg/hari, sedang kelompok intervensi dipajankan dengan matahari selama 6 minggu.

Hasil yang diukur sebelum dan sesudah 6 minggu paparan sinar matahari adalah konsentrasi 25(OH)D, PTH, dan ion kalsium.

Ditemukan bahwa waktu paparan yang optimal adalah 1 jam sebelum dan sesudah tengah hari.

Prevalensi defisiensi vitamin D pada wanita usia lanjut adalah 35,1 persen.

Baca Juga: Selalu Dipandang Sebelah Mata Lantaran Tega Selingkuhi Istri dan Sempat Dibui Berbulan-bulan, Musisi Kondang Ini Justru Disebut Punya Sifat Tak Terduga yang Bikin Geleng-geleng Kepala

Pada kelompok terpapar sinar, konsentrasi 25(OH)D meningkat lebih tinggi daripada yang tidak dipajan yakni 51,8 persen banding 12,5 persen.

Hasil tambahan adalah rerata asupan kalsium 248 mg/hari, dan rerata asupan vitamin D 28 IU/hari.

Bagi perempuan lanjut usia, vitamin D berperan penting untuk mencegah osteoporosis, osteomalasia, kelemahan otot, jatuh dan fraktur osteoporotik.

Baca Juga: Salah Tingkah hingga Dibuat Klepek-klepek Saat Disapa Ariel Noah dengan Satu Kalimat, Syahnaz Sadiqah Kena Sindir Nagita Slavina: Si Nanas Malu-maluin ih!

"Matahari kita perlukan, ini paling murah soalnya dari pada suplemen vitamin D."

"Dan jangan berlebihan, nanti bisa kena kanker kulit kalau kata dokter kulit."

"Tapi tenang saja, kita orang Indonesia diperkaya dengan melanin yang melindungi kita," kata Siti.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Gisella Anastasia Tiba-tiba Akui Menyesal Sudah Ceraikan Gading Marten, Pertanda Rujuk?

GridPop.ID (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Salah, Sinar Matahari di Atas Jam 09.00 Terbaik untuk Tubuh"